Sunday, January 27, 2013

Shikaribetsuko kotan

Apakah anda mau mandi air panas di atas danau yang membeku?
Kolam air panas buatan ini bagian dari 然別湖コタン(SHIKARIBETSUKO-KOTAN), sebuah proyek yang dibuat oleh orang lokal Shikaoi-cho, Tokachi, Hokkaido.

Berada di ketinggian 810 meter dari permukaan air laut, Shikaribetsu-ko (danau Shikaribetsu) ini merupakan danau tertinggi di Hokkaido dan membeku dari bulan Desember hingga Mei.

Setelah danau membeku seluruhnya dan ketebalan es di danau lebih dari 15 cm, pada awal bulan Januari yang bersuhu -30℃ pada malam hari dan pada pagi hari -20℃, panitia lokal mengumpulkan orang-orang lokal dari dalam maupun luar Hokkaido yang bersedia menjadi sukarelawan untuk membangun dan membuat desa dari es di atas danau selama kurang lebih 3 minggu. KOTAN yang berarti "desa" dalam bahasa Ainu, suku asli yang berada di Hokkaido.

Bagaimana awal cerita kotan ini bisa lahir?
Pada tahun 1980, penduduk setempat, karyawan hotel dan lain-lain, awalnya hanya untuk membuat tempat bermain di atas danau yang membeku, merekapun mulai membuat bangunan dari es salju. Sejak saat itu, setiap tahun berlanjut, hingga sekarang banyak orang dari luar propinsi datang dan menyebutnya "Shikaribetsuko kotan" (desa danau shikaribetsu).



Dalam 1 hari kira-kira ada 30 orang yang bekerja gotong royong membangun desa
Selama dibuka untuk umum, karena suhu sangat dingin, tentu saja tidak selalu bisa dihuni oleh manusia. Namun bangunan yang dibangun dari es salju ini menjadi ciri khas kotan tersendiri.

Desa di atas danau
Di desa inipun, anda bisa melakukan berbagai macam aktifitas seperti,
Minum wine di sebuah bar yang terbuat dari balok-balok es salju
Mengadakan pesta pernikahan di chapel salju
Tidur di dalam rumah salju (igloo)
Menonton live musik

Bagaimana cara kotan (desa) ini dibuat, anda bisa melihatnya melalui link video di bawah ini.

Event ini akan berakhir hingga akhir Maret setiap tahunnya.
Di tahun 2013 ini, Shikaribetsuko kotan dibuka untuk umum sejak tanggal 26 Januari 2013 hingga 31 Maret 2013.

Alamat:
Hokkaidou Katougun Shikaoichou Shikaribetsu kohan
Hokkaido Nature Centre
Telepon 0156-69-8181

住所 北海道河東郡鹿追町然別湖畔
㈱北海道ネイチャーセンター内
電話 0156-69-8181

Untuk lebih jelasnya silahkan kunjungi Official Website Shikaribetsuko kotan
http://www.nature-center.jp/2013winter/kotan-index.htm

Saturday, January 26, 2013

Yakuza Mafia Jepang


YAKUZA yang disebut juga dengan "Gokudo", adalah organisasi kriminal (mafia) tradisional Jepang. Polisi sering menyebut mereka dengan sebutan 'Boryoukudan", sedangkan mereka sendiri menyebut dirinya "ninkyo dantai".

Sejarah awal mula Yakuza
Dimulai pada tahun 1612, saat Shogun Tokugawa berkuasa dan menyingkirkan Shogun Kasai sebelumnya. Pergantian ini mengakibatkan kira-kira 500.000 orang samurai yang sebelumnya disebut hatomo yakko (pelayan shogun) menjadi kehilangan tuan, atau disebut kaum ronin. Banyak dari mereka yang menjadi penjahat, samurai nyentrik urakan yang kemana-mana membawa pedang sehingga mereka disebut sebagai kabuki mono. Mereka bicara satu sama lain dengan bahasa yang diketahui oleh mereka sendiri dan kode rahasia. Karena kesetiaan tinggi di antara sesama ronin, kelompok ini sangat sulit untuk dibasmi.

Untuk melindungi kota dari para kabuki mono, banyak kota-kota kecil di Jepang membentuk machi yokko (satuan tugas (satgas)). Satgas ini terdiri dari para pedagang, pegawai dan orang biasa yang mau menyumbangkan tenaganya secara sukarela untuk menghadapi kaum kabuki mono. Walaupun mereka kurang terlatih dan jumlahnya sedikit, tetapi ternyata para anggota machi yoko ini sanggup menjaga daerah mereka dari serangan para kabuki mono. Di kalangan rakyat abad ke-17, kaum machi yoko ini dianggap seperti pahlawan.

Masalah menjadi rumit, karena setelah berhasil menggulingkan para ronin, para anggota machi yoko yang telah meninggalkan profesi awal mereka ini, giliran mereka yang menjadi menganggur. Dari sinilah cikal bakal lahirnya kelompok Yakuza.

Asal nama Yakuza
Ada dua kelas profesi para machi yoko, yaitu kaum Bakuto (penjudi) dan Tekiya (pedagang). Kaum pedagang ini suka menipu dan memeras sesama pedagang. Walaupun begitu kaum ini punya sistem kekerabatan yang kuat. Ada hubungan kuat antara Oyabun (Bos/Bapak), dan Kobun (bawahan/anak), serta Senpai/Kohai (Senior/Junior) yang kemudian menjadi kental di organisasi Yakuza.

Sebagian lagi dari golongan machi yoko itu memilih berprofesi sebagai kaum Bakuto, penjudi dengan permainan kartu Hanafuda dengan sistem permainan mirip Black Jack. Tiga kartu dibagikan dan bila angka kartu dijumlahkan, maka angka terakhir menunjukkan siapa yang menang. Di antara sekian banyak kartu sial, kartu berjumlah 20 adalah yang paling sering disumpahi orang, karena berakhiran dengan 0. Salah satu konfigurasi kartu ini adalah dengan nilai 8-9-3 yang dalam bahasa Jepang menjadi Ya-Ku-Za yang kemudian menjadi sebutan populer untuk golongan ini.

Dari kaum Bakuto ini muncul 2 tradisi :

Menandai diri dengan irezumi (tato di sekujur badan, biasanya diseluruh punggung, sampai lengan dan dada). Tato mereka itu dibuat dengan cara tradisional, tanpa menggunakan mesin. Digambar menggunakan tangan, dengan alat buatan sendiri dan jarum dari bambu. Pengerjaannya pun mahal dan sangat lama, bisa memakan waktu sampai bertahun-tahun. Karena itu, tato itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka. Mereka selalu menutupi tatonya dengan baju berlengan panjang, dan akan memamerkan tatonya saat sedang bermain kartu judi bersama dengan anggota lainnya.


Yubitsume (potong jari) sebagai bentuk penyesalan ataupun sebagai hukuman karena gagal melaksanakan tugas, kewajiban dan janji yang dimulai. Awalnya hukuman ini bersifat simbolik, karena ruas atas jari kelingking yang dipotong membuat pemilik tangan menjadi lebih sulit memegang pedang dengan mantap. Hal ini menjadi simbol ketaatan terhadap pimpinan.

Waktupun berlalu, kaum Bakuto dan Tekiya menjadi satu identitas sebagai Yakuza. Kaum yang awalnya bertugas melindungi masyarakat, menjadi ditakuti masyarakat. Karena itu di dalam masyarakat umum, kata Yakuza ini biasanya jarang disebut dengan terang-terangan dalam percakapan sehari-hari, apalagi kalau percakapan dilakukan di luar rumah. Sebagai gantinya mereka biasanya memakai kode dengan menggoreskan telunjuk membentuk garis miring ke pipi sendiri seakan membuat goresan pedang atau dengan menyebut angka 893, yang artinya sama saja. Dalam bahasa yang lebih formal, seperti berita di televisi, koran dan lainnya biasanya disebutkan dengan kata "Bouryokudan" atau grup kekerasan. Kelompok ini menjadi sangat kuat dan sulit diberantas, yang salah satu penyebabnya adalah karena mempunyai sistem kekerabatan dan kesetiaan yang sangat tinggi.

Ciri dan penampilan umum
Kalau dilihat sepintas penampilan mereka sedikit susah dibedakan dengan orang kebanyakan. Sehari-hari mereka mengenakan pakaian kerja standar yaitu jas, dasi dan tas kerja. Tentu saja karena mereka juga adalah pekerja, bukan pengangguran. Namun tambahan identitas yang membuat penampilan mereka menjadi berbeda seperti berkacamata hitam, rambut dicukur cepak pendek ala militer atau sedikit panjang dan disisir sangat rapi kebelakang. Sepatu juga bukan hitam standar seperti pilihan orang Jepang kebanyakan, namun hitam bermotif. Pakaian atau jas juga kadang bukan hitam, tapi putih dari atas sampai bawah (warna norak). Yang paling kentara biasanya cara jalan yang sombong (langkahnya besar-besar dan seenaknya sendiri) serta bahasa dan pilihan kata mereka yang sangat khas, juga cara hormat yang diluar kebiasaan walaupun masih dengan membungkukkan badan juga. Khusus untuk jabatan tertinggi, atau The Big Boss biasanya memakai pakaian tradisional Jepang yaitu kimono.

Di setiap daerah biasanya ada tempat-tempat tertentu yang merupakan daerah kekuasaan mereka. Di tempat itu mereka mendirikan berbagai tempat usaha mulai dari kantor, bar, restaurant dll. Sebagian besar berlokasi di kota besar atau kota menengah.

Bidang Usaha
Usaha mereka sangat beragam. Usaha mereka ada yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat ilegal seperti penyelundupan senjata, obat-obat terlarang, perdagangan gelap, pemerasan, perjudian dan prostitusi. Sedangkan usaha mereka yang bersifat legal seperti pachinko, dunia malam dan memproduksi film porno. Mereka juga menguasai bisnis properti, perdagangan, konstruksi, perbankan dan bahkan saham. Belakangan ini bidang politik juga tidak lepas dari cengkramannya. Namanya saja penjahat, dalam menjalankan usahanya mereka pasti mencampurnya dengan intimidasi, ancaman, bahkan tidak jarang disertai dengan kekerasan dan pembunuhan seperti kejadian belakangan ini, seorang gubernur suatu daerah dibunuh karena menolak meloloskan tender proyek dari salah satu perusahaan golongan ini.

Hutang piutang yang tidak tertagih atau kredit macet biasanya besar kemungkinan pihak kreditor akan memanfaatkan organisasi mereka untuk jasa penagihannnya, karena sering cara kerja mereka lebih efektif dari cara normal.

Sampai saat ini penghasilan mereka yang paling besar didapat dari penjagaan keamanan seperti tempat belanja, bar, diskotik dll. Ternyata banyak orang yang lebih suka menyewa Yakuza menjadi pengaman dalam bisnis dibanding polisi. Karena mereka tidak mau repot berurusan dengan polisi.

Tidak seperti mafia di negara lain atau penjahat seperti biasanya yang menyembunyikan identitas dirinya dari kejaran pihak berwajib, Yakuza justru tampil sebaliknya, tampil beda dengan gaya pakaian, bahasa khusus dan tato di sekujur tubuhnya. Walaupun mereka digolongkan sebagai penjahat, tetapi kejahatan yang mereka lakukan lebih teroganisir dan rapi, tidak asal bacok sana sini tanpa alasan. Mereka juga tidak mau berurusan dengan hukum untuk sesuatu urusan yang tidak mendatangkan uang. Bahkan golongan Yakuza untuk level pimpinannya ternyata berpendidikan sangat tinggi untuk mengimbangi bidang usaha mereka yang semakin komplek. Tidak hanya aktif di Jepang saja, Yakuza juga banyak berkeliaran di negara-negara luar Jepang, seperti Amerika Serikat, Mexico dll.

Pengalaman saya bertemu dengan Yakuza bisa teman-teman baca di artikel saya yang berjudul Cerita Tentang Yakuza.

Saran saya kalau bertemu dengan anggota Yakuza, kalau tidak kenal lebih baik hindari tatap mata langsung atau memandang dengan penuh penasaran, sedangkan kalau ada yang mengenalkan ambil sifat biasa saja, dan kalau tidak ingin terlibat masalah dikemudian hari lebih baik hindari dan jangan pernah berhubungan dengan mereka.

Semoga bermanfaat.


Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Yakuza
http://www.eonet.ne.jp/~limadaki/budaya/jepang/artikel/utama/khusus_yakuza.html
http://kodokoala.blogspot.jp/2012/08/foto-foto-langka-geng-yakuza-yang.html

Thursday, January 24, 2013

Cerita tentang Yakuza 1

Ini pengalaman saya pertama kali bertemu dengan Yakuza.

Semenjak saya di Jepang, saya belum bertemu dengan teman istri saya yang bernama Agu chan, yang tahun lalu datang ke Bali untuk menghadiri pernikahan kami. Karena itu, semalam kami membuat janji dengan Agu chan untuk bertemu dan makan malam bersama di sebuah yakitori restoran. Sesampai di restoran Agu chan menelepon temannya lebih tepatnya mantan pacarnya yang bernama Ichi kun, yang katanya penasaran dan ingin bertemu dengan saya, karena foto pernikahan kami pernah Agu chan perlihatkan kepada Ichi kun. Meskipun telah putus, mereka masih berhubungan baik dan bahkan sering makan bersama di restoran untuk sekedar mengobrol. Setelah memesan menu yakitori yang begitu banyak macamnya, Ichi kun pun datang.

Saya langsung berkata," Hajime mashite".

Tiba-tiba dia mengulurkan tangan dan menjabat tangan saya dan berkata, "Nice to meet you".

Karena selama saya di Jepang, saya tidak pernah menemukan orang Jepang yang bisa bahasa Inggris, saya pun sedikit kaget karena Ichi kun pintar berbicara dengan bahasa Inggris. Makanan pun datang, 3 gelas bir dan 1 gelas teh pun datang,

Ichi kun pun bertanya kepada istri saya, "Kenapa tidak minum bir?",

istri saya pun menjawab, "Oh, karena saya nyetir mobil".

Sekedar informasi, di Jepang orang yang minum minuman beralkohol dilarang menyetir mobil, kalau ketahuan polisi bisa di denda dan Surat Izin Mengemudi (SIM) bisa dicabut ijinnya sehingga tidak bisa nyetir untuk beberapa bulan bahkan tahun.

Istri saya pun bertanya, "Lho, Ichi kun ke sini naik mobil kan?"

Ichi kun pun menjawab, "iya saya bawa mobil, tetapi tidak apa-apa karena saya kuat minum, nyetir pun handal sehingga polisi tidak tahu kalau saya minum".

Meskipun ada alat untuk mengukur kadar alkohol di dalam tubuh yang selalu polisi bawa, saya berprasangka kalau cara nyetir mobil handal pasti tidak di stop polisi untuk di tes kadar alkohol di dalam tubuh.

Sambil makan dan minum kami bercengkerama panjang lebar dan saling bertukar nomor telepon. Ternyata waktu kecil Ichi kun pernah tinggal di Australia, dan pernah datang ke Bali untuk bertamasya dan bermain surfing. Perawakan Ichi kun memang berbadan besar dan keren sekali, seperti atlit. Kesan saya pertama bertemu dengan Ichi kun, "orang ini menakutkan". Hal ini disebabkan karena Ichi kun berbadan besar dan suaranya yang kuat dan tegas. Tetapi setelah bercengkerama panjang lebar dengan Ichi kun, rasanya menyenangkan. Dia tidak pernah membiarkan gelas bir saya kosong, dan makanan pun selalu disodorkan ke piring saya. Setelah minum beberapa gelas,  Agu chan pun bertanya kepada Ichi kun

"Bilang ke Rei kun (penulis), boleh tidak ya?",

Ichi kun pun menjawab, "Boleh-boleh saja".

Agu chan pun bercerita kalau sebenarnya Ichi kun itu mantan mafia Jepang,

Saya pun bilang, "Yakuza?".

Agu chan pun berkata, "Iya, benar Yakuza, tapi itu dulu sekarang dia sudah berhenti".

Saya pun jadi semakin tertarik dengan Ichi kun dan bertanya, "Berarti Ichi kun punya tato di sekujur tubuh donk?.

"Iya punya", jawab Ichi kun sambil memendekkan lengan baju dan memperlihatkan perut dan dadanya yang penuh dengan tato.

"WOW, Kerennnn", kata saya.

Saya bukannya takut, tetapi malah merasa beruntung karena baru dua bulan saya di Jepang saya punya teman mantan Yakuza. Sayapun teringat dorama Jepang tentang Yakuza yang berjudul My Boss My Hero yang dibintangi Nagase Tomoya.

Sontak saya pun berkata, "ANIKI", yang berarti kakak tertua.

Ichi kun pun sedikit kaget, sambil tertawa "Benar, saya Aniki.. hahaha".

Di dunia yakuza,  setiap anggota semua dianggap saudara dan memanggil sebutan kakak untuk orang yang lebih tua dan Boss untuk pimpinan yakuza.

Handphone Ichi kun pun berbunyi, katanya ada kakak Ichi kun yang akan datang untuk makan bersama dan minum bersama kami.

"Rei kun, ayo makan yang banyak dan minum yang banyak", kata Ichi kun.

Karena jari Ichi kun masih lengkap, saya pun bertanya, "Apakah tradisi potong jari untuk orang yang melakukan kesalahan atau melanggar janji itu masih ada sampai sekarang?"

"Oh, itu. Saya melakukannya". jawab Ichi kun, yang maksudnya dulu dia yang memotong jari-jari tangan orang.

"Misalnya, kalau Rei kun berjanji lalu tidak menepatinya, maka jari Rei kun akan dipotong", kata Ichi kun.

"Oh begitu ya, kalau 10 jari sudah abis, terus masih melanggar apa berlanjut ke jari kaki".

"Oh, kalau 10 jari sudah habis ya, sudah habis nyawamu, alias dibunuh. Tetapi potong jari itu tidak satu jari, melainkan satu ruas jari, tergantung kesalahanmu, misalnya kalau kamu berselingkuh dengan istri anggota yakuza, maka satu ruas jari tengahmu akan dipotong", kata Ichi kun.

Pintu restoran pun terbuka, sosok laki-laki  berumur sekitar 40 tahunan pun muncul dan bergabung bersama kami.

Saya pun bilang, "Hajime mashite".

Sontan Aguri chan berkata, "Rei kun, orang ini adalah yakuza lho. Yakuza jaman sekarang".

"Masa, beneran nih?".

Agu chan pun meminta teman Ichi-kun untuk menunjukkankannya.
Teman Ichi-kun yang kami panggil oniichan (berarti kakak laki-laki) pun, memperlihat jari-jarinya yang telah terputus dan tato di badannya.  Saya pun terpesona dan merasa begitu beruntungnya saya hari ini karena bukan hanya mantan Yakuza saya temui, tetapi Yakuza yang sesungguhnya pun saya temui. Saya tidak menyangka kalau Oniichan itu yakuza, karena kesan saya pertama kali melihatnya, sama sekali tidak menakutkan seperti pertama kali saya melihat Ichi kun, tampangnya seperti seorang komedian yang lucu.

Sambil makan dan minum, kami berempat pun bercengkerama panjang lebar, dan saya seringkali pergi ke toilet karena sudah terlalu banyak minum bir dan karena mulai merasa mengantuk, dan mual saya pun berhenti minum.
Tak terasa waktu telah berlalu, kami pun keluar restoran dan berpisah dengan Oniichan. Bukannya pulang kami malah pindah ke sebuah restoran lain untuk minum dan makan bersama lagi. Di dalam mobil, saya pun menerima amplop hadiah perkenalan dari Ichi-kun yang mulai saat itu saya panggil ANIKI.

Saya pun bertanya, "Ini apa?"

"Uang", jawab Aniki dengan tegas.

"Aduh, saya tidak bisa terima uang"

"Bercanda kok, itu teh Jepang", kata Aniki.

Aniki-pun memarkir mobilnya, diikuti pula dengan istri saya. Setelah menyerahkan hadiah perkenalan kepada istri saya, kamipun masuk ke dalam restoran. Aniki pun memesan makanan dan minuman, karena saya merasa sudah mual dan tidak bisa minum lagi, saya memesan air putih panas. Setelah makanan dan minuman datang ke meja, entah mengapa kepala saya merasa berat dan akhirnya saya merebahkan kepala saya di meja. Saya sangat salut dengan Agu chan dan Aniki yang begitu kuat minum, dan mengakui kekalahan saya. Selang beberapa lama, saya pun ke toilet dan mengeluarkan cairan alias muntah. Ini pertama kalinya saya mabuk berat di Jepang.
Akhirnya kami keluar dari restoran, dan menuju tempat parkir untuk pulang. Saya melihat Agu chan berjalan sedikit sempoyongan, tetapi saya tidak melihat Aniki berjalan sempoyongan. "Kuat benar orang ini", kata saya dalam hati. Kami pun pulang ke rumah kami masing-masing.

Di hari berikutnya, pada waktu saya kerja, saya menerima telepon dari Aniki.

"Rei kun, kamu tidak apa-apa, kemarin banyak minum ya".

"Oh, tidak apa-apa, sekarang baik-baik saja"

"Baguslah kalau begitu, sekarang lagi kerja ya? Nanti kalau ada waktu kita keluar sama-sama ya" kata Aniki.

"Oh iya, tentu saja", kata saya.



BERSAMBUNG

Monday, January 21, 2013

Nakuna Hara chan

Karakter manga yang bernama Hara chan
Sabtu, 19 Januari 2013, saya menonton dorama Nakuna Hara chan yang kebetulan tayang perdana (episode pertama) yang dibintangi oleh aktor film dan penyanyi dalam grup band Tokio yang bernama Nagase Tomoya. Saya sangat menggemari dan bisa dibilang nge-fans berat dengan Nagase Tomoya semenjak aktingnya di dalam dorama My Boss My Hero dan Unubore Deka. Yang menurut saya, benar-benar konyol dan lucu.


Nakuna Hara chan (泣くなはらちゃん) yang berarti "Jangan Menangis Hara chan", ini merupakan dorama musim dingin yang disiarkan setiap hari Sabtu jam 21.00 di NTV Jepang.
Alur cerita dorama ini sangat menarik dan lucu, sehingga saya tidak sabar menunggu untuk menontonnya Sabtu depan.

Berawal dari seorang ilustrator yang bernama Echizen san yang bekerja di pabrik kamaboko (sejenis jajan Jepang), yang selalu mendapat tekanan dari rekan kerja, meskipun apa yang dilakukannya benar tetap disalahkan. Meskipun begitu Echizen dengan polosnya menerima semua perlakuan, mengalah dan menyimpannya di dalam hati. Karena tidak tertahankan dan stres, Echizen melampiaskan isi hatinya dengan membuat manga.
Dunia manga yang dibuat Echizen san merupakan dunia kecil yang hanya terdiri dari satu ruangan seperti bar, dimana Hara chan hanya mengeluh dan mengeluh tentang hal pahit yang dialami Echizen san. Sehingga Hara chanpun merasa frustasi dan ingin mengubah dunia kecilnya menjadi bahagia.
Pada suatu hari keajaiban terjadi, Hara chan bisa tembus ke dunia sesungguhnya, dan untuk pertama kalinya, Hara chan merasakan kehangatan mentari, indahnya laut dan enaknya kamaboko. Kemudian, Hara chan bertemu Echizen san dan memanggilnya sebagai Tuhan. Hara chan pun menginginkan Echizen san bahagia sehingga dunia yang diciptakan Echizen san melalui manga pun menjadi bahagia.
Di episode 1, Hara chan berhasil membuat Echizen san sedikit bahagia dan menggambar gitar bersenar enam yang mempunyai melodi, sebelum Hara chan bertemu dengan Echizen san, gitar Hara chan hanya bersenar tiga dan kalau Hara chan bernyanyi selalu false.

Menarik bukan?

Berhasilkah Hara chan membuat Echizen bahagia dan mengubah dunianya?
Tunggu dan lihat saja doramanya.

Mirip tidak ya?



Referensi:
http://blog.livedoor.jp/eyemaimi/archives/1513991.html

Saturday, January 19, 2013

Haruna Ai


Haruna Ai (はるな愛)
Ini cerita pada waktu Natal 2012, yang kebetulan pada malam itu saya menonton acara 嵐にしやがれXMASスペシャル (Arashi ni shiyagare Xmas Special), sebuah acara talk show spesial natal di televisi bersama dengan Arashi (grup boyband yang paling terkenal di Jepang). Yang menarik adalah di antara 5 pembawa acara yang "okama" semua, ada satu yang saya ragu-ragu apakah itu wanita atau pria. Karena paras wajah dan bentuk tubuhnya benar-benar cantik seperti wanita, kalau becanda memang konyol tapi kok sambil memperlihatkan celana dalamnya yang tentu saja disensor oleh televisi. Setelah saya tanyakan pada istri, ternyata orang tersebut bernama Ai chan dan seorang "nyuuhaafu" (ニューハーフ).

Apa itu "nyuuhaafu" dan siapa itu Ai chan?


Nyuuhaafu  (ニューハーフ) dalam ejaan bahasa Inggris yang benar "new half" adalah pria yang merubah dirinya seutuhnya menjadi wanita melalui operasi.
Sedangkan Okama (お釜) adalah pria yang memakai pakaian wanita dan berdandan layaknya wanita (kalau di Indonesia dikenal dengan sebutan bencong). Bagi penggemar manga One Piece pasti tahu istilah "okama" karena di manga tersebut cukup banyak menampilkan karakter okama.

Haruna Ai (はるな愛) atau yang biasa dipanggil sebagai Ai chan ini dilahirkan di Osaka, 21 Juli 1972 sebagai seorang laki-laki bernama Onishi Kenji (大西賢示), adalah seorang nyuuhaafu, artis, penyanyi, dan penulis blog dari Jepang. Merupakan pemenang kontes waria tahun 2009 di Thailand.

Kalau istri saya tidak memberitahu kepada saya kalau dia nyuuhaafu, saya tidak akan tahu kalau sebenarnya dahulu dia adalah seorang laki-laki.  Saya tertipu, oleh kecantikan, tubuh indah dan suaranya yang seperti wanita sesungguhnya. Bagaimana dengan teman-teman?

Kembali ke topik, acara Arashi ni shiyagare Xmas Spesial.
Acara ini benar-benar menarik dan lucu, karena sebenarnya Ai chan ngefans dan suka sekali dengan salah satu member dari Arashi yang bernama Matsumoto Jun (pemeran utama di dorama Hana Yori Dango berperan sebagai Doumyoji Tsukasa). Karena acara natal, Ai chan dan Matsumoto Jun pun saling bertukar kado.

Matsumoto Jun
Saya lupa Matsumoto Jun memberikan apa ke Ai chan, yang saya ingat adalah hadiah pemberian Ai chan kepada Matsumoto Jun yang berupa nefukuro (sleeping bag/kantong tidur) untuk dua orang. Maksudnya untuk Matsumoto Jun dan kekasihnya. Ai chan pun meminta Matsumoto Jun untuk mencobanya, apakah nyaman atau tidak. Saat Matsumoto Jun mencobanya, Ai chan pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk masuk ke nefukuro dan tidur bersama Matsumoto Jun.



Alhasil para penggemar Matsumoto Jun yang berada di studiopun gempar.
Sangat menarik dan lucu memang Ai chan ini yang sifatnya hampir sama dengan Dorce Gamalama.


Referensi:
http://ameblo.jp/haruna-ai/
http://ja.wikipedia.org/wiki/はるな愛
http://talent.yahoo.co.jp/pf/detail/pp4644
http://yaplog.jp/aya0515/archive/40

Friday, January 18, 2013

Tekken (鉄拳)

倉科 岳文 (Kurashina Takefumi)
alias 
鉄拳 (Tekken)
Pada awal Januari saya melihat acara televisi yang menyiarkan sosok komedian Jepang bernama Tekken. Bukan acara komedi yang saya lihat tetapi acara berita yang menunjukkan hasil karya Tekken yang berupa パラパラ漫画 (para-para manga = sketsa yang digambar sedemikian banyak sampai ribuan lembar sehingga kalau dilihat seperti bergerak/anime).

Jujur saya belum pernah melihat bagaimana komedian ini berkomedi tetapi saya begitu tersentuh sampai meneteskan air mata dengan hasil karyanya yang bernama 振り子 (Furiko yang dalam bahasa Indonesia berarti bandul). Karya ini begitu menyentuh hati sehingga grup band asal Inggris bernama Muse menjadikannya video klip di karyanya yang berjudul Exogenesis: Symphony Part 3 (Redemption) di album Resistance. Yang kemudian menjadi sensasional di Youtube.


Pagi ini di televisi, saya melihat Tekken untuk kedua kalinya karena itu saya berniat untuk menuliskannya di blog saya, Sekedar informasi Tekken tidak pernah memperlihatkan wajah aslinya ke publik dan akhir-akhir ini pekerjaan sebagai komedian sebagian besar tidak dilakukannya karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya membuat para-para manga yang katanya gajinya lebih besar.
Bukan hanya musisi di Jepang saja, tetapi banyak musisi dunia yang memintanya membuatkan para-para manga untuk dijadikan video klip.


Referensi:
http://tekkenparapara.seesaa.net/article/309947042.html
http://blog.livedoor.jp/rika_x/archives/6530961.html
https://twitter.com/muse/status/202407515420508161

Monday, January 14, 2013

Seijin no hi

Tahun 2013 Seijin no hi di kawasan Tokyo
mungkin menjadi seijin no hi yang tak terlupakan karena diselimuti badai salju

sumber (daily mail)
Seijin no hi (成人の日) yang kalau diterjemahkan secara langsung "hari kedewasaan", adalah hari libur resmi di Jepang yang jatuh pada hari Senin minggu kedua di bulan Januari. Hari libur ini dimaksudkan untuk merayakan generasi muda yang bisa hidup mandiri dan menyadari telah menjadi dewasa (genap berumur 20 tahun). Bisa disimpulkan bagi orang Jepang sebelum umur 20 tahun itu belum dewasa (anak-anak).
Perayaan ini berasal dari upacara keagamaan Shinto, yang disebut Genpuku. Pada upacara Genpuku anak laki-laki yang berusia 10 - 16 tahun yang berasal dari keluarga Samurai menerima Eboshi (sejenis ikat kepala) sebagai tanda resmi yang menandakan kedewasaan mereka. Versi lain dari Genpuku adalah Kanrei yaitu, dimana anak laki-laki yang berasal dari keluarga kerajaan mendapatkan Fundoshi (kain cawat yang digunakan pe-Sumo sekarang) sebagai tanda kedewasaan mereka.

Jaman dahulu, anak perempuan yang berusia 12 - 16 tahun sudah dikatakan dewasa dan bisa menikah. Upacara kedewasaan untuk perempuan pada waktu itu dinamakan Mogi, dimana anak perempuan mendapatkan kimono sebagai tanda kedewasaan mereka.

Sekitar abad ke-19, perayaan Genpuku dan Kanrei tidak terlalu sering dilakukan. Ini akibat dari perubahan struktur dari pemerintahan. Pada tahun 1876, orang Jepang dikatakan dewasa saat menginjak usia 20 tahun, namun saat itu perayaan kedewasaan belum dilakukan secara formal.

Upacara Seinensei (青年祭 perayaan generasi muda), yang diselenggarakan 22 November 1946 di Propinsi Saitama merupakan asal-usul "seijin no hi" seperti yang ada sekarang ini. Pada mulanya, upacara diadakan untuk memberi harapan masa depan yang cerah bagi generasi muda Jepang yang kehilangan semangat dan cita-cita akibat Perang Dunia II.

Sejak ditetapkan dari tahun 1948 hingga tahun 1999, perayaan kedewasaan ini, dirayakan setiap tanggal 15 Januari bertepatan dengan tahun baru kecil untuk meneruskan tradisi Genpuku yang diadakan selalu pada tanggal yang sama. Tetapi sejak tahun 2000, hari kedewasaan dipindah ke hari Senin minggu kedua di bulan Januari sesuai sistem "Happy Monday" yang memindahkan sebagian hari libur ke hari Senin agar libur akhir pekan bertambah panjang.

Upacara yang diadakan untuk hari kedewasaan ini disebut seijin shiki (成人式), yang diadakan pemerintah lokal kota dan desa di Jepang yang mengundang penduduk yang telah mencapai usia 20 tahun yang dianggap dewasa menurut hukum untuk boleh merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan mengikuti pemilihan umum. Acara pada umumnya diadakan di gedung pertemuan, ballroom hotel, atau aula serbaguna milik pemerintah lokal. Acara dimeriahkan dengan pidato, penerimaan cendera mata, jamuan makan dan foto bersama dengan pejabat lokal.

Peserta upacara adalah penduduk yang merayakan ulang tahun ke-20 sehari sesudah upacara tahun lalu hingga hari upacara dilangsungkan. Selain itu, sebagian pemerintah lokal juga mengundang penduduk yang berulang tahun ke-20 pada tanggal 2 April tahun lalu hingga 1 April tahun ini (mengikuti perhitungan umur yang digunakan sekolah di Jepang, karena awal tahun ajaran baru pada bulan April di Jepang).

Di acara seijin shiki pada umumnya wanita mengenakan kimono resmi berlengan panjang yang disebut furisode, karena kesukaran pemakaian kimono bila dilakukan sendirian menyebabkan para wanita muda mengunjungi salon kecantikan untuk dipakaikan kimono dan dirias. Untuk pria mengenakan setelan kimono yang disebut hakama. Meskipun demikian, pria sering juga mengenakan pakaian formal ala barat berupa jas lengkap dengan dasinya. Setelah upacara selesai, mereka merayakan dengan berpesta, terutama minum minuman beralkohol.

Hakama
sumber travel 67
Furisode yang dikenakan KPP
Hakama dan Furisode
Sedikit berbeda dengan Indonesia memang, yang menganggap dewasa secara hukum saat berumur 17 tahun (sudah dapat membuat KTP, SIM, ikut Pemilu dll).

Ada seorang teman saya yang bertanya, "Jadi pada waktu umur 20 orang Jepang baru bisa bikin KTP ya?"
Sebenarnya KTP di Jepang itu tidak ada. SIM dan nomor asuransi kesehatan lah yang menjadi identitas diri yang selalu dibawa oleh orang Jepang. Semua bukti kependudukan (juminhyou) orang Jepang berada pada Kantor Catatan Sipil (shiyakusho).

Sekian info dari saya mengenai seijin no hi, semoga bermanfaat.


Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Coming_of_Age_Day
http://id.wikipedia.org/wiki/Seijin_shiki
http://shinjusby-japanculture.blogspot.jp/2011/01/hari-kedewasaan-seijin-no-hi.html

Saturday, January 12, 2013

Purikura

Kios Purikura
dengan poster Kyary Pamyu Pamyu
(sumber tumblr)
Purikura (プリクラ) adalah sebuah kios kecil foto studio yang berupa vending machine (mesin jual otomatis). Merupakan penyingkatan kata dari "Print Club" yang diterjemahkan dengan bahasa Inggris-nya Jepang sehingga menjadi purikura.
Banyak ditemukan di mall, terutama di area game center dan tentunya sebagian besar dari kalangan anak muda dan pelajar yang menggemarinya.

Pada waktu saya ke Surabaya bersama dengan istri saya, kami sempat mencoba purikura yang berada di kawasan Supermall Pakuwon Indah. Karena kebetulan kami jalan-jalan di situ, dan secara tidak sengaja melihat box purikura. Istri saya sangat penasaran dengan perbedaan purikura Indonesia dengan Jepang. Setelah mencobanya katanya beda jauh dengan yang di Jepang, tetapi karena saya pada waktu itu belum pernah mencoba purikura yang di Jepang, saya tidak tahu perbedaannya. Setelah di sini dan mencobanya, memang mesin purikura di Jepang hasil foto lebih bagus, canggih serta serba otomatis (tidak ada penjual hanya mesin saja).

Ada ratusan jenis mesin purikura di Jepang, ada yang bertemakan mickey mouse, starwars, bintang model, dan lain-lain. Menjadi 'booming" di kalangan gadis remaja di Jepang sehingga banyak dari mereka yang mempunyai album purikura sendiri dan setiap kali pergi jalan-jalan bersama teman-teman mereka di mall hampir selalu mampir di kios purikura.

Memilih menu&style
(sumber tumblr)
Menurut pengalaman saya, untuk memulai purikura dibutuhkan uang receh 400 yen yang dimasukkan kedalam mesin. Setelah itu bisa memilih menu dan style sesuai selera, kemudian tinggal action alias bergaya di depan kamera. Saran saya setelah pose sudah bagus di layar, dengar aba-aba dan lihat kamera. Selalu dengar aba-aba, dan usahakan jangan bergerak, supaya hasilnya maksimal.

Editing foto
(sumber tumblr)
Setelah selesai berfoto ria, suara akan muncul dari mesin, yang menganjurkan kita untuk menuju ke bilik sebelah untuk proses editing foto alias coret menyoret. Biasanya menggunakan alat seperti pulpen untuk memilih latar belakang, menulis sesuka kita, dan juga bisa menambahkan stempel yang terdapat di menu pilihan. Hal ini bisa dilakukan dengan 2 orang. Karena waktu dibatasi sebaiknya dilakukan dengan cepat, kalau waktu habis maka hasilnya tanpa ada coretan (editan) dari kita.

Hasil foto Purikura
(sumber tumblr)
Hasilnya memang sangat bagus, mata yang sipit bisa kelihatan lebar, kulit kelihatan mulus, jerawat hilang, bahkan ada beberapa jenis mesin purikura yang bisa membuat kaki tampak lebih panjang dan indah seperti bintang model terkenal. Tak heran kalau purikura ini digandrungi oleh banyak gadis remaja di Jepang.

Ambil hasil foto
(sumber tumblr)
Setelah selesai proses coret menyoret, tinggal tunggu saja hasil printeran foto di depan mesin bilik purikura. Hasil foto bisa dikirim langsung ke email handphone kita yang terbatas untuk operator telepon seluler Jepang saja (Docomo, Softbank, AU), tinggal ketik aja email kita di monitor tempat pengambilan foto, selang beberapa waktu kemudian akan kita terima langsung di handphone kita.

Inilah pengalaman saya tentang purikura di Jepang, semoga bermanfaat.
Bagi yang ingin melihat hasil foto purikura di Jepang bisa cari di google dan tumblr.

Penulis dan istri

Wednesday, January 9, 2013

Ofuro

Kali ini saya akan membahas tentang ofuro (お風呂), adalah aktifitas mandi berendam di bak mandi atau kolam dengan air yang bersuhu sekitar 40 derajat celcius (mandi ala Jepang), yang terdiri dari 2 macam yaitu : Public Ofuro (Pemandian Umum) dan Private Ofuro (kamar mandi di rumah).
Tidak seperti di negara kita, kamar mandi dan toilet di Jepang dipisah ruangannya dan selalu kering.
Tradisional Private Ofuro  (sumber wikipedia)


Etika mandi di rumah :
Sebelum masuk ke bak mandi, badan harus diguyur dengan menggunakan shower air panas dan dibersihkan dengan sabun cair yang terlebih dahulu di tuangkan di bak kecil dan dicampur dengan sedikit air kemudian digosokkan ke badan dengan menggunakan body loofah (sikat tubuh) kemudian dibilas berkali-kali. Semua aktivitas ini dilakukan sambil duduk di kursi kecil (dengklek) yang menurut saya sangat nyaman untuk membersihkan keringat, daki dan kulit kering yang menempel di badan.
Setelah itu barulah diperbolehkan untuk masuk berendam ke dalam bak mandi.

Orang Jepang biasanya mandi, keramas, sikat gigi dan ganti pakaian dalam, sehari sekali yang dilakukan pada malam hari sebelum tidur.
Pada saat awal saya tiba di Jepang (pada musim dingin), karena tidak terbiasa mandi malam, saya mandi pada sore hari seperti kebiasaan umum orang Indonesia.
Hasilnya meskipun kamar saya dilengkapi dengan pemanas ruangan, saya masih tidak bisa tidur karena kedinginan. Setelah saya mencoba mandi di malam hari ternyata efeknya besar sekali, membuat dan menjaga suhu badan tetap hangat sehingga bisa tertidur dengan pulas.
Ofuro apartment saya
Satu hal yang paling berbeda antara mandi di pemandian umum dan di rumah adalah luas bak mandi untuk berendam di rumah hanya cukup untuk satu orang saja, jadi mandi di rumah dilakukan secara bergilir. Aturannya yang mendapat giliran paling akhir bertugas membersihkan dan mengeringkan kamar mandi sedangkan yang paling awal bertugas menyiapkan tempat tidur (futon).
Karena air yang digunakan di bak kamar mandi bukan air yang mengalir terus menerus seperti di pemandian umum, yang berarti orang yang mendapat giliran mandi ke dua akan berendam di bak mandi dengan air yang sama, jadi badan harus dibersihkan sebersih mungkin sebelumnya. Setelah bersih barulah masuk dan berendam di dalam bak mandi. Jadi bak mandi hanya berfungsi sebagai tempat berendam dan menaikkan suhu badan saja. Setelah merasa hangat badan dibilas dengan air shower sekali lagi dan aktifitas mandi yang disebut ofuro inipun berakhir.

Mengenai urutan siapa yang mandi paling awal dan akhir itu tidak terlalu penting dan tergantung kesepakatan saja, Biasanya anak kecil mendapat giliran paling awal karena harus tidur lebih awal dan berangkat sekolah lebih pagi.


Untuk Etika mandi di pemandian umum hampir sama dengan mandi di rumah, hanya saja pada saat masuk ke dalam kolam, handuk kecil yang kita bawa yang berfungsi sebagai penutup tubuh tidak boleh ikut sampai terendam jadi ditaruh di batu pinggir kolam atau melipatnya dan ditaruh di atas kepala. Bermain air, berenang dan mencuci handuk yang dibawa adalah dilarang.

Pemandian Umum (sumber youinjapan)
Anak-anak di pemandian umum (sumber gol)
Pemandian umum sebetulnya bukan hanya berfungsi sebagai tempat mandi saja tapi juga sebagai tempat rekreasi, penyembuhan dan sosialisasi antar teman, atasan dengan bawahan atau dengan relasi. Bukan pemandangan yang aneh kalau sesekali melihat seseorang menggosok punggung orang lain. Biasanya dilakukan oleh bawahan terhadap atasannya atau anggota keluarga yang lebih muda pada anggota keluarga yang lebih tua.

Monday, January 7, 2013

Perayaan Tahun Baru 2013

Perayaan Tahun Baru di Jepang sangat jauh berbeda dari negeri kita. Kemeriahan, pesta, kembang api, terompet bisa dikatakan tidak ada sama sekali. Saya sedikit agak "kecewa", tapi sebaliknya ini merupakan pengalaman unik tersendiri yang saya alami.
Di keluarga Jepang saya, tahun baru berarti baju baru.! Ya, tahun baru harus memakai baju baru, itu sebuah tradisi di keluarga saya, jadi mungkin berbeda untuk keluarga lainnya. Karena itu pada tanggal 31 dari pagi sampai sore kami berbelanja di Mall untuk membeli baju baru.
Pada malam harinya semua anggota keluarga biasanya berkumpul di rumah otoosan (ayah), tetapi karena mertua saya bercerai, kami berkumpul di rumah ibu untuk makan dan minum bersama (pesta keluarga). Sudah tradisi kalau tahun baru di Jepang semua orang pulang ke kampung halaman untuk merayakannya bersama keluarga, anak-anak diberi "otoshi dama" (お年玉) yang berarti "angpao", saling mengirim "nengajou" 年賀状 (kartu ucapan tahun baru) dan memakan osechi ryouri bersama-sama.
Osechi Ryouri (お節料理)

Selama 3 hari pertama di awal tahun, wanita di Jepang tidak boleh menggunakan tungku dan memasak makanan selain zoni (sup berisi mochi). Hal ini dilakukan untuk menghindari luka atau terbakar akibat memasak, yang menandakan kemalangan sepanjang tahun. Jadi, semua hidangan pada tahun baru, disiapkan menjelang akhir tahun. Agar tahan lama Osechi Ryouri diawetkan dengan dibuat acar, diasinkan atau dikeringkan lalu disantap dingin.

Secara tradisional Osechi Ryouri dibuat sendiri di rumah, tapi karena membuatnya cukup merepotkan dan memakan waktu, okaasan membeli Osechi Ryouri di swalayan meskipun harganya relatif mahal.

Okaasan pun menerangkan arti susunan Osechi Ryouri yang merupakan sebuah harapan orang jepang di tahun baru :

  • Datemaki 伊達巻 ➩ telur dadar yang digulung bagaikan kitab sutra, dimakan sebagai lambang kebijakan dan pengetahuan.
  • Kazunoko 数の子➩ telur ikan berwarna kuning, sebagai harapan dikaruniai banyak anak di tahu n baru
  • Konbu 昆布 ➩ semacam rumput laut, bermakna kegembiraan
  • Kuromame 黒豆 ➩ kacang kedelai hitam, sebagai harapan agar sehat sepanjang tahun
  • Tazukuri 田作り➩ sejenis ikan teri dimasak dengan kecap, harapan supaya panen melimpah
  • Kamaboko 蒲鉾 ➩ makanan olahan dari ikan yang dihaluskan berwarna putih sedikit merah, melambangkan beras merah dan beras putih.
  • Ebi エビ ➩ udang dan yang panjang dan melengkung sebagai lambang orang yang sudah tua, dimakan sebagai harapan supaya umur panjang
Yang lainnya maaf saya lupa namanya.. Dari sekian macam jenis yang paling saya suka adalah Tazukuri (ikan teri), karena rasanya hampir sama dengan masakan ikan teri Indonesia, enak maknyos.

Wagashi (和菓子) jajan tradisional jepang
okaasan sengaja membeli untuk mengenalkannya pada saya
rasanya manis dan kenyal
shabu-shabu (しゃぶしゃぶ)
Shabu-shabu adalah menu utama malam tahun baru kali ini, karena musim dingin setiap tahun baru selalu memasak masakan di panci (なべ)kemudian dimakan selagi panas bersama-sama. Selama masih kuat, saya makan terus sampai kenyang.
Pada jam 11 malam pergantian tahun saya bersama istri saya pergi untuk bertemu teman, yang kemudian bersama-sama membunyikan lonceng di kuil, di dekat rumah teman. Sebuah tradisi yang artinya melupakan dan melepaskan hal-hal yang buruk di tahun 2012.
Dibunyikan secara bergiliran sebanyak 108 kali
Pagi harinya jam 9, kami bersama otousan (tidak disertai okaasan) pergi untuk berdoa di kuil Chiyobo Inari jinja (千代保稲荷神社) yang terletak di Propinsi Gifu (岐阜県) Kota Kaitsuji (海津市).
Ootorii 大鳥居 (Gerbang Merah) Selatan
Sumber foto dari wikipedia Japan
Ootorii (Gerbang Merah) Timur
Sumber foto dari wikipedia Japan
jalan menuju ke kuil
Sumber foto dari wikipedia Japan
Gerbang Utama masuk kuil
Banyak sekali orang-orang yang datang ke kuil, mencari tempat parkirpun sangat susah. Bahkan untuk mencapai gerbang utamapun bukan perjuangan yang mudah karena antrian yang sangat panjang. Kami menunggu dan berbaris kurang lebih satu jam baru bisa masuk ke kuil. Ditambah lagi musim dingin bisa dibayangkan dinginnya, tapi beruntung bagi kami waktu itu cuaca sangat cerah jadi tidak sebegitu dingin.
Setelah masuk gerbang utama kami membeli sesajen seharga 50 yen. dan membasuh tangan dan kaki. Kemudian meletakkan lilin kecil di tempat yang disediakan lalu melemparkan sesajen dan uang receh ke dalam kuil sambil menepukkan tangan tanda berdoa.
Orang-orang melemparkan sesajen dan koin
Kuil tempat melemparkan sesajen dan koin
Sumber foto dari wikipedia Japan
Menuju ke pintu keluar
Setelah keluar dari kuil karena lapar kami menyempatkan diri untuk makan di sekitar kuil. Menu yang saya makan adalah namazu (lele versi jepang)
Namazu ナマズ
Berbeda memang dengan pecel lele, tidak ada sambal. Yang ada hanya Lele di belah dua dengan rasa manis dan nasi. Karena makan pakai tangan dianggap tidak sopan di Jepang, mau tidak mau memakan lele dengan sumpit, cukup susah sekali memakannya.

Selesai makan kami berbelanja untuk makan malam di rumah otousan dan hari berikutnya pergi berdoa di tempat yang sama bersama okaasan.

Note :
Perayaan tahun baru tidak ada kata harus pergi ke kuil di dalam negeri ini. Perayaan tahun baru di tempat lain seperti hotel dan tempat hiburan lainnya tidak kalah meriahnya, bahkan lebih meriah karena dikelola secara modern dan profesional.
Di beberapa tempat seperti Tokyo Disneyland, Tokyo DisneySea dan Universal Studio menggelar acara khusus tahun baru yang dikunjungi hampir dua kali lipat dari hari biasa, demikian juga dengan pusat wisata lainnya.

Entri Populer