Gifu Hanabi Taikai atau dalam bahasa Indonesianya Festival Kembang Api Gifu, diadakan pada tanggal 27 Juli 2013 dan 3 Agustus 2013.
Lho kok 2 kali?
Memang, untuk tanggal 27 Juli itu yang memsponsori dari koran Chuunichi Shinbun (中日新聞), sedangkan untuk yang tanggal 3 Agustus yang mensponsori dari koran Gifu Shinbun (岐阜新聞) di tempat yang sama yaitu di Sungai Nagara, dan dengan jumlah kembang api yang sama 30.000 kembang api.
Nah, saya datang yang tanggal 27 kemarin, karena menurut gosip yang ada, punya Chuunichi Shinbun lebih besar dan menempati rangking nomer 1 untuk wilayah Toukai Chihou (東海地方). (sumber) Setelah selesai kerja, langsung saya tancap pedal pulang ke rumah, ganti baju, makan, langsung berangkat menuju sungai Nagara dengan sepeda. Kalau dibilang dekat ya nggak, kalau dibilang jauh juga nggak, naik sepeda kira-kira 40 menitan lah. Hanya saja, karena Sungai Nagara kalau dari apartement saya ada di balik gunung, jadi harus mendaki gunung dan turun gunung deh. "USO dake dayo", hahaha.. Tidak sampai mendaki gunung, karena ada terowongan yang melewati dibawah gunung.
Sesampai di Sungai Nagara kira-kira jam 19:25, saya telat 5 menit, karena acaranya dimulai jam 19:20. Banyak sekali orang-orang yang berdatangan baik dengan sepeda, jalan kaki, dan mobil. Merekapun banyak yang memakai pakaian tradisional Jepang untuk musim panas yang disebut Yukata. Yatai (warung kaki lima) pun banyak, ada yang jualan kara age, yaki soba dan lain-lain.
Banyak orang yang tiduran di atas tikar di dekat sungai Nagara, ada orang yang lihat kembang api sambil mesra-mesraan dengan pacar, ada pula yang dengan keluarga, benar-benar suasana musim panas yang mengesankan deh. Saya memutuskan untuk lihat di pinggir sungai di bawah jembatan karena ada teman Indonesia juga yang datang untuk melihat Hanabi.
Hanabi bentuk hati
Semakin malam Hanabi yang diluncurkan pun semakin besar dan indah. Dan akhirnya hanabi selesai jam 20:45. Ini pengalaman Hanabi yang pertama saya di Jepang, benar-benar mengesankan deh.
Saran saya kalau lihat hanabi, bawa tikar supaya bisa lihat hanabi sambil tiduran, kalau bisa datang lebih awal supaya dapat tempat yang enak dan strategis, dan yang penting bawa camilan.
Sebelum saya menceritakan pengalaman nonton konser VAMPS, saya akan menjelaskan siapa itu VAMPS dan band apa itu VAMPS.
VAMPS adalah sebuah band rock yang dibentuk oleh Hyde (L'Arc~en~Ciel) dan K.A.Z. (Oblivion Dust) di bawah label VAMPROSE Vamps terbentuk dengan beranggotakan Hyde (L'Arc-en-Ciel) and K.A.Z (Oblivion Dust) pada tahun 2008. Mereka sudah bekerjasama saat Hyde's solo pada tahun 2003. Setelah beberapa tahun berkolaborasi, keduanya berhasil membentuk band mereka sendiri dengan single pertama mereka"Love Addict", release pada tanggal July 2, 2008 di bawah naungan label Vamprose ( label milik Hyde ). Tour nasional pertama mereka, "Vamps Live 2008", bertempat di Zepp Tokyo antara 1 Agustus dan 26 Oktober 2008. Band yang masih mempunya satu lagu ini juga memainkan lagu dari Hyde's solo career. Single kedua Vamps, "I Gotta Kick Start Now", release pada tanggal March 13, 2009. Single selanjutnya, "Evanescent", release pada tanggal May 13 2009. July 2009, Vamps melakukan tour mereka di USA "Vamps Live 2009 U.S.A. Tour". Mereka mengunjungi 10 kota di US dari 11 Juli - 1 Agustus. Bermula di New York, Baltimore, two Warped Tour 2009 shows (Hartford & Columbia), Portland, Seattle, San Francisco, Las Vegas, San Diego, dan berhenti di Los Angeles. Mereka menggadakan konser finale tambahan di Pearl Harbor, Oahu, Hawaii diatas battleship USS Missouri pada tanggal 19 September. 10 Juni 2009, Mereka meriliskan album mereka meriliskan album debut mereka, Vamps, diikuti oleh single keempat mereka, "Sweet Dreams", pada tanggal 30 September. 31 Januari 2010, Vamps masuk dalam penghargaan "Billboard Japan Ranking International 2009" award ini berikan karena atas upaya keberhasilan mereka menyelanggarakan tour di US. Setelah DVD US tour release pada tanggal 17 Maret, mereka meriliskan juga single "Devil Side" pada 12 Mei. Single keenam mereka, "Angel Trip", release pada 9 Juni, diikuti album kedua mereka, Beast, pada 28 Juli. Musim gugur 2010, Vamps memulai tour international pertama mereka. Negara-negara yang dikunjungi adalah: Taiwan, United States, Spain, France, China and Chile. Single ketujuh mereka, "Memories",release pada tanggal 15 Desember 2010, dengan "Get Up -Japanese Ver.-", yang merupakan versi alternatif dari "Get Up" yang menerjemahkan beberapa lirik inggris kedalam bahasa Jepang dan digunakan dalam anime Bakuman. Nah pada pada tanggal 3 Juli 2013 kemarin, mereka launching single terbaru mereka yang berjudul "Ahead" dan "Replay". Bagi yang mau dengar single VAMPS terbaru yang berjudul AHEAD bisa lihat disini neh.
Di Zepp Nagoya sendiri, konser VAMPS diadakan 5 kali, yaitu tanggal 7,10,13,14 dan 16 Juli.
Minggu tanggal 14 saya nonton LIVE VAMPS 2013 di Zepp Nagoya. Pintu masuk dibuka pada jam 18.00, tapi saya berencana berangkat dari Gifu jam 14.30. Ya, karena saya dan teman saya yang mengajak saya tidak tahu lokasi Zepp Nagoya jadi kami berangkat lebih awal. Harga tiket VAMPS cukup menarik karena VAMPS itu sebenarnya singkatan dari VAMPIRE, sehingga lambang mereka 666. Harga tiket pun 6.660 yen, dan konser dimulai jam 7:06, yang dijadikan countdown saat konser akan segera dimulai menjadi jam 6:66. Sekedar informasi 666 itu lambang atau simbol dari Setan.
Tiket konser VAMPS
Sekitar jam 15:30 saya tiba di Zepp Nagoya, saya melihat truk trailer bergambar VAMPS yang biasanya berisi alat-alat musik dan sound system dari band VAMPS, dan di depan pintu masuk dijual merchandise band VAMPS. Teman saya membeli beberapa merchandise, saya tidak beli karena memang tidak ada merchandise yang menarik di mata saya. Tetapi teman saya membelikan saya handband sebagai hadiah karena menemani dia nonton VAMPS. Sebenarnya teman saya beli tiket 2, untuk temannya, tetapi karena temannya tidak bisa datang, daripada tiketnya terbuang percuma, saya diajak menggantikan temannya.
Truk trailer VAMPS
ZEPP Nagoya yang berkapasitas 1800 orang
Kotak hadiah dari fans untuk artis yang tentunya Hyde paling banyak dapat hadiah disusul KAZ
Stand Merchandise
Penggemar VAMPS sedang berkumpul di depan pintu masuk
Denah lokasi ZEPP Nagoya
Penggemar VAMPS menunggu giliran masuk ZEPP Nagoya
Tiket untuk masuk ternyata ada urutannya, urutan saya A338, jadi lumayan bisa dapat tempat paling depan di konser yang formatnya ALL STANDING (tidak ada kursi, semua berdiri). Setelah pintu masuk dibuka pada jam 18:00, semua penggemar masuk dengan tertib dan rapi sesuai nomor urut yang disebut oleh panitia penyelenggara. Di depan pintu masuk setelah menunjukkan tiket, diwajibkan membayar 500 yen untuk mendapatkan koin untuk ditukarkan dengan minuman.
Tempat antrian saya
Antrian saya
Koin yang dapat ditukar dengan minuman
Setelah masuk, ada pemeriksaan tas. Karena dilarang membawa video kamera untuk merekam. Perlu diketahui tidak seperti di Indonesia dan di negara-negara lainnya. Di Jepang, dilarang mengambil foto dan merekam video selama konser berlangsung. Mungkin hal ini dikarenakan ketakutan sang artis dimana foto dan video yang penggemar ambil, dijual dan dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, sehingga artis tidak mendapatkan royalti apa-apa.
Saya masuk jam 18:45, dan mendapat posisi sekitar 6 meter dari panggung. Countdownpun dimulai, akhirnya pada jam 6:66 konser dimulai di layarpun ada lambang pentagram dan sinar laser pun bersinar gemerlapan. Hyde yang kemudian muncul, memperlihatkan matanya yang bersinar hijau sama dengan warna lampu laser, Hyde benar-benar seperti Setan deh. Drum pun menggema, dan lagu-lagu rock energik pun mulai dimainkan. Penampilan Hyde sama persis seperti di video klip dan iklan Sony Xperia Smartphone.
Ini pertama kali saya nonton konser di Jepang, dan benar-benar merasa puas sekali. Karena konser ROCK dan ALL STANDING ditambah lagi penggemar Hyde banyak yang cewek, jadi beruntung bagi saya karena bisa loncat-loncat, senggol-senggolan, tentu saja body touch dengan cewek-cewek Jepang, sampai ada cewek yang digendong dan digelindingin di atas kepala saya. Istilah Jepangnya "Zenzen CHIKAN dekiru yo!!".
Selama konser berlangsung saya juga berhasil maju mendekati panggung sambil loncat-loncat, sampai dengan jarak 3 meter dari Hyde. Saran saya kalau nonton konser ALL STANDING, jangan lupa pakai sepatu boot supaya tidak terinjak kaki sama orang. Kesalahan saya, saya pakai sandal, jadi sakit semua kaki karena terinjak.
Meskipun dilarang ambil foto dan video, akhirnya saya nekat ambil foto ketika Hyde berada di lantai 2 memainkan gitar di bangku penonton. Ketika mencoba mengambil foto kedua, tangan saya diturunkan sama cewek di belakang saya yang juga sedang menonton. Ya, memang ga boleh, gomen nasai. Karena malu dan jadi omongan sama cewek yang nurunin tangan saya, akhirnya saya mundur kembali ke jarak 6 meter dari panggung.
Ini satu-satunya foto yang saya ambil selama konser berlangsung
Berikut foto yang diambil oleh Staff Vamps saat konser di Zepp Nagoya berlangsung, foto ini saya ambil dari Official FB Page Vamps
Konser berakhir tepat jam 21:00, benar-benar menguras tenaga dan keringat. Tapi hanya satu kata yang bisa saya katakan, PUASSSSSSS...
Karena saya hari ini libur, pagi ini saya bersepeda menuju ke Taman Gifu dan sekalian ke Istana Gifu (yang ternyata hanya 6 km dari apartemen saya). Walaupun dari apartemen saya kelihatan, tapi setelah 6 bulan tinggal di Gifu baru kali ini saya ke Istana Gifu.
Istana Gifu berada di puncak gunung Kinka, jadi kalau mau ke Istana Gifu dari Taman Gifu ada 2 pilihan, mendaki (hiking) atau naik Rope Way.
Istana Gifu dulunya pernah didiami oleh War Lord-nya Jepang yang bernama Oda Nobunaga lho.
Sejarahnya begini : "Kuasai Gifu dan seluruh Jepang dapat kau kuasai" adalah pepatah yang dikenal selama zaman Sengoku. Letak geografis Gifu yang berada di tengah-tengah Pulau Honshu membuat daerah ini dijadikan pangkalan militer oleh para pemimpin perang zaman Sengoku. Selama lebih dari 200 tahun, Provinsi Mino (termasuk wilayah yang sekarang disebut kota Gifu) berada di bawah kendali klan Toki yang merupakan klan yang berpengaruh di daerah ini.
Namun selama zaman Sengoku, samurai bawahan dari klan Toki yang bernama Saitō Dōsan memberontak terhadap klannya sendiri. Provinsi Mino dikuasai Saitō Dōsan pada tahun 1542 yang kemudian membangun Istana Inabayama di atas Gunung Inaba sebagai langkah awal dalam usahanya menjadi pemersatu Jepang. Sewaktu Dōsan berkuasa, putrinya yang bernama Nōhime menikah dengan Oda Nobunaga yang waktu itu adalah pemimpin perang dari Provinsi Owari yang bertetangga. Pernikahan tersebut dimaksudkan sebagai usaha menyatukan kekuatan militer dari dua keluarga. Seperti halnya Dōsan, Nobunaga memiliki ambisi menyatukan Jepang, dan akhirnya memberontak serta menggulingkan kekuasaan bapak mertuanya pada pertengahan abad ke-16.
Nobunaga memberi nama daerah yang menjadi wilayah kekuasaannya setelah berkonsultasi dengan seorang biksu. Desa Inokuchi dan daerah di sekelilingnya di Provinsi Mino disebutnya sebagai Gifu pada tahun 1567. Karakter kanji gi (岐) untuk menulis kata Gifu diambilnya dari nama gunung legendaris di Cina, Qishan (岐山) yang merupakan tempat berawalnya Dinasti Zhou, pemersatu Cina zaman kuno. Karakter kedua, 阜 (fu) berarti kaki gunung dan diambil dari nama tempat kelahiran Kong Hu Cu di kota Qufu. Walaupun Nobunaga bukan orang kelahiran Gifu, ia memilih gunung dan istana bekas milik Dōsan sebagai pangkalan militer yang diberinya nama Gunung Kinka dan Istana Gifu.
Perekonomian Gifu tumbuh dengan pesat sepanjang zaman Sengoku, terutama setelah dijadikan pusat kekuasaan Oda Nobunaga yang semakin meluas. Nobunaga memperkenalkan sistem pasar bebas yang disebut Rakuichi Rakuza (楽市楽座). Penduduk dapat berdagang secara leluasa, dan perdagangan tidak lagi dimonopoli kuil-kuil Buddha dan Shinto daerah-daerah. Kota Gifu begitu ramai hingga misionaris Yesuit Portugis Louis Frois yang mengunjungi Gifu sebagai tamu Nobunaga menyebut Gifu sebagai "Babilonia yang ramai"
Saya menggunakan Rope Way untuk ke Istana Gifu, karena sangat tinggi bila mendaki dan cuaca sangat panas (karena sedang musim panas). Biaya untuk Rope Way, bolak-balik sebesar 1050 yen, sedangkan kalau sekali saja 600 yen. Jadwal untuk Rope Way setiap jam ada 4 kali pemberangkatan yaitu menit 00, 15, 30, dan 45.
Tiket Rope Way PP
Pintu masuk Rope Way
Suasana di dalam Rope Way
Pemandangan dari Rope Way
Begitu turun dari Rope Way, ternyata masih harus berjalan mendaki lagi ke atas menuju Istana Gifu. Lumayan capek juga, bisa dibayangkan kalau mendakinya dari bawah, bisa habis nafas dah.
Turun dari Rope Way masih mendaki lagi
Untuk biaya masuk ke Istana Gifu hanya 200 yen, dan ternyata Istana Gifu ternyata tidak begitu besar dan megah, hanya terdiri dari 3 lantai saja, dan di dalamnya seperti layaknya museum terdapat alat-alat perang, katana, lukisan jaman dahulu. Mungkin yang menjadi istimewa karena letaknya di atas gunung Kinka sehingga sungguh luar biasa pemandangannya.
Istana Gifu
Tiket masuk bisa didapat di sebelah kanan setelah masuk Istana
Isi di Istana Gifu tidak berbeda dengan Istana Jepang yang lainnya, yang berupa peninggalan bersejarah di istana itu sendiri.
Katana
Baju perang
Katana
Di lantai paling atas yaitu lantai 3 adalah tempat dimana kamar Oda Nobunaga, pemandangan dari kamar Oda Nobunaga sungguh luar biasa.
Setelah puas menikmati pemandangan, saya menuju ke museum yang letaknya tidak jauh dari Istana, jangan lupa ketika masuk museum menunjukkan tiket masuk istana ya. Museumnya tidak terlalu istimewa sih, hampir sama juga dengan barang bersejarah yang ada di dalam Istana.
Saya menyarankan kalau pergi ke Istana Gifu waktu sore hari saja, karena begitu menjelang malam hari, bisa melihat pemandangan malam kota Gifu yang luar biasa di cafe dan restoran yang ada di dekat istana.