Saturday, September 21, 2013

Cara mencari pekerjaan di Jepang

Majalah Lowongan Kerja Town Work
Saya akan mencoba menjelaskan cara untuk mendapatkan pekerjaan di Jepang. Adapun cara-cara yang saya ketahui adalah sebagai berikut:

1. Lewat Hello Work (ハローワーク), lembaga milik pemerintah ini membantu warga Jepang maupun warga negara asing (gaikokujin) yang berdomisili tetap di Jepang. Cukup datang saja di kantor Hello Work bagian Gaikokujin corner yang ada di setiap kota, daftar dan konseling pekerjaan. Staff akan memperkenalkan ke perusahaan yang butuh tenaga kerja, dan staff hello work akan membuat janji untuk interview di tempat perusahaan yang butuh tenaga kerja tersebut. Istilahnya Hello Work itu perantara. Karena milik pemerintah, tidak dipungut biaya sepeser pun. Bila interview ditolak, berapa kali datang ke Hello Work untuk dicarikan pekerjaan lagi pun tidak ada masalah.

2. Cari sendiri lewat majalah Town Work, baitoru dot com dan sebangsanya, yang disediakan gratis di konbini, (tentu kalau tidak bisa baca kanji akan sangat kesulitan). Bagi yang bisa baca dan bahasa Jepang lancar, tinggal telpon saja lowongan yang ada dan minta janji untuk interview.

3. Lewat Haken kaisha (employment agency), karena ini milik swasta, gaji per jam dipotong berapa persen olehnya. Tapi tidak jadi masalah karena kebanyakan pekerjaan dari haken kaisha bergaji tinggi dan ditempatkan di pabrik2 besar. Banyak orang asing di jepang yang menggunakan jasa haken kaisha untuk bekerja.

Nah ini tips saya mencari kerja di Jepang. Yang jadi masalah adalah, bagaimana sahabat KdJ bisa mendapat visa dengan izin kerja di jepang?

Cara pertama adalah melamar di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia dengan penempatan kerja di Jepang. Seperti yang dilakukan oleh salah satu admin KdJ yang bernama Gun domisili Mie ken yang berkerja di Toshiba.

Cara kedua jadi kenshusei/jishusei (maksimal 3 tahun) kerja magang.

Cara ketiga sekolah di jepang, sambil cari kerja sambilan. Setelah lulus, cari lowongan kerja di perusahaan sebagai karyawan tetap atau kontrak. Sehingga visa diurus sama perusahaan.

Cara terakhir adalah menikah dengan orang berwarga negara Jepang.

Bagian paling penting dan sangat penting adalah fasih bahasa Jepang dan bisa baca kanji. Seperti pepatah berkata, "Di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung".

Bahasa kerennya, "If you were on Rome, lives in the Roman way".


Semoga bermanfaat


Budaya memakai kaos kaki

Foto hanya ilustrasi

Hal yang menarik untuk dibahas karena kebiasaan orang Jepang memakai kaos kaki sangat berbeda dengan negara lainnya. Seperti waktu saya di Indonesia, setelah memakai kaos kaki pada hari ini, saya pasti memasukkan kaos kaki ke dalam sepatu untuk di pakai keesokan harinya.

Hal ini sangat berbeda dengan kebiasaan orang Jepang yang selalu mengganti kaos kakinya setiap hari, dan terkadang membawa kaos kaki cadangan saat pergi kerja, karena bila saat pulang kerja ada acara Nomikai (acara minum2 selesai bekerja dengan rekan kerja), mereka mengganti kaos kakinya dengan kaos kaki yang baru.

Karena tidak ingin mengganggu orang lain dengan bau kaki tak sedap. Apalagi kalau dibilang sama atasan (bos), "bau kepiting rebusnya siapa ini". Tentu sangat malu dan harus minta maaf.

Pada saat saya pertama kali ke Jepang, seperti kebiasaan orang Indo lainnya, setelah pakai kaos kaki saya taruh di sepatu untuk dipakai esok harinya. Saya dimarahi istri saya, katanya ngapain ditaruh di sepatu, masukkin ke mesin cuci!! Sehari gantii! Busyet dah..  Galaknya minta ampun..

Sampai sekarang kaos kaki saya bisa dibilang jumlahnya lebih banyak daripada kaos oblong saya.

Tuesday, September 17, 2013

Biaya hidup di Jepang


Berapakah biaya hidup yang diperlukan untuk tinggal di Jepang ? Pertanyaan yang menarik tentu saja untuk diketahui. Corat-coret ini berdasarkan biaya hidup saya di Gifu Jepang. 




BIAYA TEMPAT TINGGAL
Pintu depan apartment saya
Ini merupakan biaya terbesar yang saya keluarkan. Harga sewa kamar (apartement saya) sebesar 63.000 yen/bulan, bertype standard yaitu 1LDK (living dining kitchen) terdiri dari hanya satu kamar tidur berukuran sekitar 3 x 4 meter, satu living room, satu dapur dan kamar mandi merangkap toilet. Dengan perincian 55.000 yen (sewa kamar) + 5000 yen (sewa parkir mobil) + 3000 yen (administrasi maintanance apartement).
Umumnya harga sewa kamar sangat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu lokasi (pusat kota atau daerah pinggiran), jarak stasiun (semakin dekat stasiun semakin mahal) dan umur bangunan. 
Perlu sedikit diketahui bahwa, untuk transaksi sewa awal, selain biaya sewa kamar itu sendiri, ada beberapa biaya tambahan yang harus kita bayar seperti uang kunci (key money), biaya jaminan asuransi kerusakan, biaya komisi agent dll yang umumnya kalau ditotal semuanya akan menjadi sekitar 3 bulan biaya sewa bulanan. Sebagian biaya tersebut ada yang dikembalikan saat kontrak berakhir namun ada juga yang tidak dikembalikan. Semuanya disebutkan secara jelas pada kontrak sewa yang kita tandatangani.



Untuk apartement yang hanya 1K (1kamar+kitchen+toilet) biasanya sekitar 30.000 yen/bulan.




BIAYA MAKAN DAN MINUM
IchiRan Ramen kesukaan saya
Merupakan pengeluaran terbesar saya kedua setelah biaya rumah. Harga rata rata makan di restoran termurah adalah sekitar 1.000 yen untuk makan siang dan 1.500 yen untuk makan malam. 

Kalau memilih waktu makan tepat pada saat jam makan siang, maka harga menjadi lebih murah 500 - 1.000 yen malah lengkap dengan dessert, ice cream, kopi atau minuman lain. 

Sedangkan kalau memesan secangkir kopi di luar jam makan siang, harganya adalah 350 yen/cangkir.

Untuk harga yang lebih ekonomis kebanyakan orang membeli bento di convenience store (konbini) dengan harga berkisar 350 - 600 yen. Minuman seperti kopi, teh, juice ataupun air mineral bisa dibeli di sembarang tempat seperti vending machine misalnya dengan harga berkisar 100 s/d 150 yen (ada juga vending machine yang 50 yen tapi sangat jarang). Harga rokok sekitar 400 - 500 yen tergantung merk rokoknya. 

Kemudian pilihan lain yang tidak kalah populernya adalah restoran cepat saji seperti Mc Donald atau Kentucky (tanpa nasi putih) serta Yoshinoya, Sukiya dan Matsuya (dengan nasi). Harganya adalah kurang lebih sama saja dengan harga bento 350 - 600 yen.


Untuk harga yang termurah sepertinya adalah dengan memasak sendiri dan membawa bekal untuk makan siang di sekolah atau tempat kerja seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang Jepang.



Harga beras Jepang kualitas termurah adalah sekitar 400 yen perkilo (beras impor lebih murah lagi), daging ayam 300 gram sekitar 200 - 300 yen. Harga lauk yang paling murah mungkin adalah telor yaitu sekitar 150 - 200 yen untuk satu pak isi 10 butir.



Bagi yang vegetarian sepertinya harus membayar sedikit lebih mahal karena umumnya harga buah dan sayur relatif mahal kalau dibandingkan dengan harga daging. Hampir semua sayur atau daging murah adalah produksi import sedangkan produksi dalam negeri umumnya berharga sedikit lebih mahal.


Pengeluaran saya sebulan untuk makan dan minum sekitar 45.000 yen (bikin sendiri+kadang makan di luar). Kalau tiap hari masak sendiri 30.000 yen perbulan cukup untuk 2 orang (saya dan istri).


BIAYA TRANSPORTASI
Stasiun Meitetsu Gifu
Kereta api, bus dan sepeda adalah alat transportasi paling umum digunakan di negara ini. 

Untuk bus kota di Nagoya (Nagoya bus) harga yang harus dibayar adalah jauh/dekat 200 yen, kalau busnya lewat tol jauh/dekat 210 yen, masuk lewat pintu depan, bayar langsung, turun lewat pintu tengah. Sedikit berbeda dengan Gifu bus, yang masuk dari tengah, ambil karcis, dan biaya bus bisa dilihat di layar depan di dekat sopir, ketika turun lewat pintu depan dan bayar. Paling dekat 200 yen, biaya bus semakin bertambah seiring semakin jauh kita pergi.
Sedangkan untuk kereta dan subway harga termurah adalah 180 yen (JR Nagamori eki - JR Gifu Eki), Untuk satu sampai tiga stasiun yang jarak masing masing stasiun berkisar antara 1-3 km biasanya sekitar 200 yen. Untuk pelajar dan karyawan yang umumnya memiliki rute perjalanan yang sama setiap hari biasanya akan membeli karcis freepass bulanan yang bisa dipakai sepuasnya selama satu bulan untuk rute yang sama. 
Disamping itu ada juga one day ticket, yaitu karcis yang bisa dipakai sepuasnya selama satu hari untuk jalur mana saja.



Transportasi yang paling murah dari yang paling murah mungkin sepeda adalah jawabannya. Sepertinya hampir kebanyakan orang Jepang memiliki kendaraan murah dan sehat ini. Situasi jalan di Jepang yang teratur dan cukup lebar sepertinya menjadi salah satu sebab kebanyakan orang menjadikan sepeda sebagai alat transportasi utama. 

Bukan pemandangan aneh melihat pria berpakaian kerja lengkap, jas dan dasi, berangkat kerja dengan mengendarai sepeda. Demikian juga ibu rumah tangga mengantar anaknya ke sekolah dengan menggunakan sepeda. Harga satu sepeda termurah sekitar 10.000 yen.

Sedangkan khusus untuk mobil umumnya termasuk kemewahan bukan karena harga mobilnya namun karena sewa parkir dan garasi yang cukup mahal. Untuk daerah perkotaan, biaya parkir per 15 menit adalah sekitar 100 yen (setiap lokasi berbeda2 tergantung lokasi) kemudian untuk parkir bulanan adalah adalah sekitar 20.000 yen (di kota besar seperti Nagoya, ada yang lebih mahal lagi, sekali lagi tergantung letak strategisnya parkiran).
Pernah saya dengar untuk parkir mobil di Shinjuku Tokyo 70.000 yen/bulan. Gila bukan?

Jadi wajar kalau mobil umumnya dimiliki oleh mereka yang tinggal di daerah pedesaan (karena biaya parkir murah bahkan ada yang gratis) atau mereka yang sudah berkeluarga dengan satu anak atau lebih.


BIAYA LISTRIK, AIR, GAS
Contoh tagihan gas
Biaya ini biasanya harus dibayar terpisah, jadi tidak termasuk harga kamar. Totalnya umumnya adalah sekitar 10.000 yen, dengan perincian sebagai berikut : listrik 3000-5000 yen, air 1000-2000 yen/bulan (khusus untuk air biasanya 2 bulan sekali bayarnya), gas 4000-8000 yen. Pemakaian gas dan listrik biasanya meningkat seiring datangnya musim dingin yaitu untuk pemanas, hot karpet, dan air panas. 

Pernah pada musim dingin tagihan gas saya mencapai 20.000 yen (belum termasuk listrik dan air), karena sering pakai air panas (air panas baik untuk kamar mandi dan wastafel menggunakan gas).


BIAYA TELEPON & INTERNET
Smartphone dan komputer saya
Untuk masalah komunikasi, baik telepon maupun internet umumnya semua rumah atau kamar apartemen di Jepang sudah dilengkapi dengan sambungan telepon dan internet. Biaya bulanannya untuk internet adalah sekitar 3.000 -8.000 yen per bulan dengan pemakaian tidak terbatas (tergantung paket internet). 

Sedangkan untuk telepon tentu saja kebanyakan orang lebih senang membicarakan handphone (Hp) daripada telepon rumah. Antara biaya Hp dengan telepon rumahan sebetulnya tidak banyak perbedaan. 

Umumnya kebanyakan orang rata rata membayar sekitar 4000 - 8000 perbulan. Kalau biaya HP saya 5200 yen/bulan (bayarnya langsung dipotong dari rekening bank), itu sudah termasuk paket internet sepuasnya. Biaya ini biaya dasar, kalau pakai untuk telepon provider lain dan sambungan internasional tentu akan lebih dari 5.200 yen per bulan. Biasanya saya menggunakan aplikasi LINE untuk telepon dan chat ke teman yang lain provider, sedangkan untuk telepon ke Indonesia saya menggunakan SKYPE. Jadi bisa hemat.

Alternatif lain menggunakan internet cafe (Manga Kisha) dengan harga sekitar 200-500 yen per 30 menit (bukan hanya internet saja, tapi bisa baca komik, minum sepuasnya, main game dll), ada paket khusus juga contohnya 1000yen/2jam dll (tergantung internet cafenya juga). Setahu saya, tempat kursus bahasa, sekolah privat dan universitas juga menyediakan internet gratis yang bisa dipakai selama sekitar 30 menit sampai 1 jam. Jadi untuk sekedar kirim atau baca email sepertinya sudah lebih dari cukup.


BIAYA HIBURAN

Nonton bioskop Iron Man 3 4DX
Hiburan yang paling murah dari yang termurah adalah siaran televisi. Harga televisi ukuran terkecil yaitu 14 inch adalah sekitar 10.000 yen untuk kondisi baru namun dengan model lama. Untuk harga yang lebih murah Anda bisa mendatangi toko yang menjual barang bekas (Recycle Store)

Bagi yang gemar menonton film , orang Jepang umumnya lebih memilih rental DVD seperti Tsutaya dll ketimbang mendatangi gedung bioskop yang memasang karcis masuk 1000-3000 yen/orang (waktu itu saya nonton bioskop Iron Man 3 4Dx tiketnya 3000 yen) sedangkan untuk rental DVD, dengan uang yang sama (1000 yen) kita bisa mendapatkan 3 judul film. Tentu saja, untuk film terbaru kita harus menunggu dengan lebih sabar karena untuk versi rentalnya biasanya keluar beberapa minggu setelah masa tayang di bioskop.

Tapi karena saya bukan orang Jepang saya tidak menyewa DVD. Salah satu alasannya adalah dengan koneksi internet super cepat bagai Shinkansen, sewa DVD adalah buang2 uang bagi saya. Lebih baik streaming langsung lihat di komputer, tidak usah download!! karena hanya menghabiskan kapasitas Hard Disk. Selain lihat film, komputer bisa dibuat main game, menulis sesuatu yang bermanfaat buat para blogger dan lain-lain.

Jadi saran saya lebih baik beli komputer lalu pasang internet . Itu adalah hiburan yang terbaik dan termurah!!


Biaya Asuransi dan Pajak Penghasilan

Kartu Asuransi
Tanpa memiliki asuransi kesehatan, berobat ataupun sakit saat berada di negara Jepang bisa jadi merupakan malapetaka besar karena biaya rumah sakit yang tergolong sangat mahal dan mencekik. Namun dengan memiliki asuransi kesehatan maka 70% dari biayanya akan ditanggung oleh pihak asuransi jadi kita cukup membayar sisanya saja sejumlah 30%. Jadi asuransi kesehatan mempunyai fungsi yang sangat vital dan wajib untuk dimiliki oleh setiap orang tidak terkecuali oleh orang asing yang berdomisili di negara tersebut.

Biaya minimal untuk berobat ringan seperti demam atau sakit gigi misalnya di klinik atau rumah sakit adalah sekitar 1000 yen. Harga tersebut sudah termasuk asuransi, jadi bisa dibayangkan betapa mahalnya biaya yang harus dikeluarkan bagi mereka yang tidak memiliki asuransi. 

Rata rata biaya asuransi yang harus dibayarkan adalah sekitar 5000-7800 yen perbulan. Untuk standar orang Jepang, biaya asuransi ini dianggap masih kurang sehingga umumnya memiliki lebih dari 1 asuransi kesehatan atau membayar asuransi yang lebih mahal.

Untuk besarnya pajak penghasilan (gensen) tergantung dari penghasilan setahun dan punya tanggungan istri dan anak apa tidaknya. Tiap orang pasti beda-beda, tidak adil donk orang yang penghasilannya 200ribu yen punya anak 10, pajaknya disamain dengan orang yang masih single dengan penghasilan yang sama. Nah pajak penghasilan ini dibayar setahun sekali. Karena saya belum setahun tinggal dan kerja di jepang saya masih belum ditagih pajak tinggal.

Bagi yang memiliki mobil di Jepang, pengeluaran dipastikan lebih banyak lagi. Selain setiap bulan harus bayar tempat parkir, harus bayar juga asuransi mobil, dan setiap tahun bayar pajak mobil (kalau di Indo SAMSAT), belum lagi inspeksi mobil berkala (shaken). Karena itu di Jepang memiliki mobil itu suatu kemewahan, bukan karena harga mobilnya, tapi ya yang disebutkan tadi di atas.




Kesimpulan
Dari semua biaya di atas, biaya hidup saya sebulan minimal sebagai berikut

1
Biaya tempat tinggal
63.000

2
Biaya makan dan minum
45.000

3
Biaya transportasi
(dengan catatan sehari-hari naik sepeda)
10.000

4
Biaya listrik air dan gas
10.000

5
Biaya telepon dan internet 
5.200

6
Biaya hiburan
5.000

7
Biaya asuransi
7.800

8
Biaya lain-lain
4.000




Total
150.000

Namun disamping itu, banyak juga teman-teman yang melaporkan bahwa mereka bisa hidup dengan jumlah uang yang jauh lebih kecil. Jadi biaya yang saya sebutkan dianggap cukup besar sehingga masih ada sisa untuk ditabung atau dikirim ke Indonesia. Beberapa biaya yang bisa dikurangi adapun penghematan yang bisa dilakukan umumnya terletak pada sewa rumah, misalnya sekamar untuk dua orang, mengurangi jatah biaya makan dengan memasak sendiri, mengurangi biaya hiburan, biaya jalan jalan dan masih banyak lagi.

Bagi pelajar dan tinggal di asrama mahasiswa tentunya jumlah biaya yang bisa dihemat akan jauh lebih besar lagi karena sewa kamar yang umumnya sangat murah. Demikian juga untuk golongan tenaga magang atau training sepertinya mempunyai living cost terkecil karena akomodasi dan transportasi serta sebagian biaya asuransi biasanya ditanggung oleh perusahaan.


Demikian sekilas tentang biaya hidup saya tinggal di Jepang

Semoga bermanfaat.

Saturday, September 14, 2013

Chikan


Di Jepang memang sudah menjadi budaya dan mode bagi wanita untuk memakai rok mini dan hot pants. Apakah laki-laki di Jepang terganggu dengan itu?Karena sudah terbiasa hal itu menjadi biasa saja, tetapi tentu saja yang namanya kejahatan itu ada karena ada kesempatan.

Salah satu kejahatan atau tindak kriminal akibat pemakaian rok mini adalah :
1. CHIKAN 痴漢 adalah meraba dan memegang baik paha, pantat, pinggang, buah dada wanita di tempat umum (biasanya di kereta dan jalan).
2.TOUSATSU CHIKAN 盗撮痴漢 adalah mengambil foto celana dalam secara diam2 pada wanita yang memakai rok mini di tempat umum (Biasanya di stasiun kereta dan mall). Bagi yang tinggal di jepang pasti pernah deh lihat acara polisi menangkap pelaku tousatsu chikan di televisi.


Saat membeli tiket kereta, serta antri menunggu kereta datang, suasana walaupun sangat padat namun masih terkendali. Demikian juga saat memasuki kereta, kondisi masih tetap tertib khas negara Jepang yaitu penumpang yang keluar didahulukan, setelah itu baru penumpang yang naik, menyusul kemudian. Nah pada saat sudah berada di dalam gerbong inilah kondisi "RUSUH" mulai terjadi. Semua orang berhimpitan dan saling dorong. Pintu kereta menjadi susah untuk ditutup karena saking penuhnya. Parahnya lagi, kebanyakan orang enggan berada di gerbong bagian tengah dan semua ingin berada dekat pintu. Kenapa ? Karena kalau sudah terjepit di gerbong tengah nanti perlu perjuangan extra keras saat harus keluar di stasiun berikutnya.
Tempat duduk ? sebaiknya lupakan saja. Jangankan duduk, untuk sekedar berdiri pun susahnya minta ampun. Tempat pegangan tangan juga umumnya penuh terpakai sehingga tangan terpaksa dibiarkan menggantung lemas tanpa pegangan. Jadi untuk menjaga keseimbangan tubuh ketika kereta berguncang atau membelok, sepenuhnya mengandalkan himpitan orang disekitarnya. Keadaan semakin sulit karena kita hampir tidak bisa merenggakan kaki untuk membuat kuda kuda. Nah pada saat berdesakan dan berhimpitan dalam kereta seperti inilah kejahatan chikan ini terjadi.


Wanita yang menjadi korban chikan disebut CHIJO 痴女. Tentu saja chikan ini adalah tindak kriminal, selain masuk penjara akan dikenakan denda. Kalau pelakunya masih dibawah umur, biasanya orang tuanya dipanggil ke kantor polisi untuk menjemput anaknya.
Karena pada saat jam kerja atau jam sekolah kereta subway  sangat padat dan sesak, sangat sulit sekali membedakan mana yang chikan atau tidak. Oleh karena itu pada jam-jam tertentu di subway ada gerbong kereta khusus wanita (hanya wanita yang diperbolehkan naik).


Dan hal yang baru korban chikan bukan hanya wanita saja, ada juga pria. Homo? Ah, tentu saja bukan ! Maksudnya adalah kasus salah tangkap atau dituduh melakukan sesuatu (chikan) yang sama sekali tidak dilakukan. Korbannya ya tentu saja pihak pria. Maklum, dalam kondisi terhimpit dan berdesakan kadang sangat sulit untuk mengindentifikasikan pelakunya. Salah tangkap kadang tidak bisa dihindari dan untuk memastikannya memerlukan pembuktian dan juga sidang di pengadilan yang berlarut larut dan menguras energi kedua belah pihak. Kasusnya akan menjadi lebih mudah kalau ada saksi mata yang melihatnya namun justru bagian inilah yang paling susah.

Di dalam kereta api, umumnya semua orang sibuk dengan 4 aktivitas utama yaitu tertidur pulas, bengong merenungi nasib, sibuk memainkan Hp atau sibuk membaca buku saku. Jadi nyaris tidak ada tenaga "nganggur" yang bisa dijadikan sebagai saksi.
Jadi Chikan adalah kasus sulit dan tidak mudah untuk diatasi. Cukup banyak korban (pihak wanita) yang malah membiarkan atau tidak melaporkannya pada petugas keamanan kecuali untuk kasus tertentu seperti kasus chikan yang dilakukan secara berulang ulang pada gadis atau wanita yang sama, dilakukan di jalur atau jurusan kereta yang sama sehingga kemungkinan besar pelakunya dipastikan adalah dari orang yang sama. Setelah mempelajari kasus dengan menempatakan menempatkan sejumlah petugas untuk mencatat mencatat setiap penumpang yang berada didekat wanita tersebut dan pelakunya umumnya akan tertangkap. Dengan merekamnya dalam sebuah kamera kecil tersembunyi sebagai bukti maka kasusnya akan tersebar luas dan di televisi sedangkan pelaku tentu saja dijamin akan kehilangan pekerjaannya. Namun walaupun hukuman untuk pelaku chikan sangat berat di negara tersebut, tiap tahun selalu saja ada orang yang nekat melakukannya.


Ada film Jepang yang diangkat berdasarkan kisah nyata tentang chikan yang berjudul "I didn't do it" atau dalam bahasa jepangnya "それでも僕はやってない"
Filmnya bisa dilihat disini

Selamat menonton



Referensi: 
http://www.eonet.ne.jp/~limadaki/budaya/jepang/artikel/utama/khusus_chikan.html

Entri Populer