Sunday, July 31, 2011

Museum Ramen Shin-Yokohama

Ada sebuah museum unik dan juga theme park yang memajang sejarah panjang ramen di Jepang. Museum itu namanya adalah Shin-Yokohama. Museum ini memajang teknologi-teknologi perkembangan ramen dan mie instan Jepang, juga menyediakan beberapa suvenir menarik yang dapat kalian beli. Saya akan ajak kalian untuk jalan-jalan ke sana.
Shin-Yokohama
Peta akses ke museum

Museum ini didirikan tahun 1994 dan juga merupakan theme park makanan pertama di dunia. Pendirinya ialah Yoji Iwaoka. Beliau mendirikan museum ini karena kecintaannya pada ramen dan keinginannya untuk menyebarkan ramen keseluruh Jepang.
Tampak luar museum

Museum ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian yang pertama dipenuhi dengan restoran-restoran ramen dan bagian kedua diisi dengan replika dari kota Tokyo era tahun 1958. Selain itu juga ada toko-toko suvenir dan pameran mengenai kebudayaan dan sejarah ramen.

Restoran yang dipilih di sini ialah restoran yang sudah berumur tua dan sudah berganti generasi. Contohnya adalah restoran Ryusyanhai yang sudah berumur 50 tahun. Dengan adanya museum ini, pengunjung dapat menikmati kenikmatan ramen tradisional dari restoran terkenal di penjuru Jepang dalam satu atap. Mengapa museum ini menyediakan replika Tokyo era tahun 1958? Karena pada tahun itulah mie instan ditemukan di Jepang.



Denah museum
Alat untuk menyaring mie

Salah satu karakter ramen yang terkenal di Jepang

Gerobak ramen

Ribuan mangkuk ramen yang dipajang

Berbagai jenis instan dan semi instan ramen. Gambar di kanan atas adalah jenis limited edition ramen yang pernah dikeluarkan.

Video game tentang ramen.Pemenangnya adalah yang tercepat menghabiskan ramen. Kalian juga bisa melemparkan benda-benda ke musuh kalian untuk memperlambatnya makan.

 Mesin untuk mengemas ramen

Ribuan jenis ramen dipajang disana.

Ramen instan pertama di Jepang

Perkembangan bentuk ramen instan

Rata-rata satu ramen memiliki panjang 51 meter mie

Ini adalah jenis ramen yang dijual di museum Shin-Yokohama

Toko: Ryushanhai
Lokasi asal: Yamagata
Jenis: Miso
Bumbu dasar: Pasta kedelai
Bahan: Ayam, babi, seafood, jahe

Toko: Ganjya
Lokasi asal: Saitama
Jenis: Shoyu
Bumbu dasar: Soy sauce/ kecap asin 
Bahan: Ayam, babi, jahe, bawang putih

Toko: Toride
Lokasi asal: Tokyo
Jenis: Tonkotsu
Bumbu dasar: Soy sauce/ kecap asin 
Bahan: Babi


Toko: Taihoraumn
Lokasi asal: Fukuoka
Jenis: Tonkotsu
Bumbu dasar: Soy sauce/ kecap asin
Bahan: Babi

Toko: IdeShoten
Lokasi asal: Wakayama
Jenis: Shoyu
Bumbu dasar: Soy sauce/ kecap asin
Bahan: Babi, ayam

Toko: Komurasaki
Lokasi asal: Kumamoto
Jenis: Tonkotsu
Bumbu dasar: Garam
Bahan: Ayam, babi, jahe, bawang putih

Toko: Eki
Lokasi asal: Hokkaido
Jenis: Miso
Bumbu dasar: Pasta kedelai
Bahan: Ayam, babi, jahe, bawang putih

Toko: Shinasobaya
Lokasi asal: Kanagawa
Jenis: Shoyu
Bumbu dasar: Soy sauce/ kecap asin
Bahan: Ayam, babi, seafood, jahe, bawang putih

Toko: Genkotsuya
Lokasi asal: Tokyo
Jenis: Shoyu
Bumbu dasar: Soy sauce/ kecap asin
Bahan: Ayam, babi, seafood, jahe, bawang putih

Ruangan yang didisain menyerupai era tahun 1958, membuat kita bisa bernotalgia dengan suasana Jepang tempo dulu











Berikut ini adalah beberapa keterangan mengenai museum:

Buka hari: Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional
Jam: 11.00 - 22.00 (beberapa restauran mungkin tutup lebih awal)
Jadwal di atas bisa berubah tanpa pemberitahuan
Museum ini juga tutup pada hari libur tahun baru.

Harga Tiket:
Dewasa (lebih dari 13 tahun): 300 yen
Anak kecil (6-12 tahun): 100 yen
Orang tua (Diatas 60 tahun): 100 yen

Diskon untuk grup dengan jumlah di atas 15 orang:
Dewasa: 250 yen
Anak kecil : 50 yen
Orang tua: 50 yen

Tiket terusan:
Untuk 3 bulan: 500 yen
Untuk 1 tahun: 800 yen

Saturday, July 30, 2011

Omoideyokochou

Omoideyokochou adalah salah satu tempat menarik untuk dikunjungi di Jepang. Omoideyokochou adalah sebuah jalan kecil (gang) terletak dekat dengan stasiun Shinjuku, stasiun kereta tersibuk di dunia. Stasiun ini dikelilingi oleh banyak departemen store, gedung pencakar langit, toko elektronik, dll sehingga membuat keberadaan jalan ini sepertinya sedikit aneh. Bahkan jika kalian berkedip, kalian tidak akan menemukan jalan ini.

Omoideyokochou (Jalur kenangan)

Jalan ini terletak di sebelah barat stasiun, tepat berada di sebelah kanan toko elektronik besar bernama Sakuraya, dan disebrang Odakyu Halc departemen store. Omoideyokochou adalah sebuah jalan yang sangat sempit dan sangat ramai dikunjungi orang. Panjangnya tidak lebih dari 150 kaki dan terdapat 42 restoran kecil di sepanjang jalan ini.

Peta restoran

Sebagian besar toko disana hanya memiliki sebuah meja bar dan bangku dan beberapa meja dan lemari. Kebanyakan dari mereka menjual Kushiyaki(sate Jepang). Beberapa toko juga menjual Yakitori (mirip dengan Kushiyaki), terutama dengan daging ayam. Nyam nyam.

sangat berbeda dengan gang-gang di Indonesia

Kushi yang berarti tusuk sate mungkin adalah salah satu huruf kanji yang mudah diingat. Tulisannya terlihat seperti tusuk sate.

Omoideyokochou  artinya jalur kenangan / memory lane, dan tempat ini serasa seperti masa lalu.  Duduk di tempat ini serasa kamu sedang berada di tradisi tua Jepang dimana orang Jepang sangat menikmati tradisi-tradisi mereka.

Penjual disana sangat ramah

Salah satu toko disana menjual makanan-makanan yang umum ditemui seperti daging ayam, daging sapi, ikan, baso ayam/ tsukune, sate paprika, macam-macam sayuran seperti jamur, terong, tomat, dan bawang bombay.


Saya suka sekali makan terong. Terong Jepang disebut juga nasu, ukurannya mirip dengan terong di Indonesia. Rasa nasu sangat enak yummy! Orang Jepang suka memanggang nasu ini. 

Nasu

Olahan Nasu lainnya

Terdapat juga menu-menu selain kushiyaki dijual di sini seperti Jaganiku (kentang dan daging ham), kimchi (makanan khas korea dari kol). Beberapa jenis ikan yang di kukus dan juga salad.

Jaganiku

Apapun ini, tapi rasanya enak kok

Minuman favorit di tempat ini adalah bir. Bir sudah menjadi tradisi masyarakat disana. Dengan meminumnya membuat kalian serasa menjadi bagian tradisi panjang Jepang. Semua orang senang berada di sini dan mereka menghabiskan waktu dengan melakukan percakapan.

Menikmati bir sambil berbincang-bincang

Nenek juga membantu toko


Beberapa restoran memiliki ruang makan di lantai dua. Tapi akan jauh lebih mengasyikan untuk makan di bawah saja.

Ada juga gang lainnya yang terdapat dekat Omoideyokochou, namanya Yakitori Doori (Jalan Yakitori) dan juga terdapat banyak restoran. Nuansa disana juga sama seperti di Omoideyokochou tetapi semua restoran di Yakitori adalah restoran indoors, tidak ada tempat duduk bar seperti di Omoideyokochou. 

Yakitori Doori

Jika kalian datang ke Jepang pastinya kalian akan ke daerah Shinjuku ini. Dan jangan lupa untuk mampir ke Omoideyokochou. Tempat ini buka pada malam hari dari pukul 5 sore hingga 11 malam (^_^)

Entri Populer