Onsen((温泉) adalah istilah untuk mata air panas dalam bahasa Jepang, meskipun begitu Onsen juga biasanya merujuk pada fasilitas pemandian air panas di penginapan. Nah karena Jepang adalah negara yang memiliki banyak gunung vulkanik aktif, maka banyak pula Onsen yang tersebar di seluruh wilayah Jepang. Jumlahnya mungkin ribuan. Secara tradisional Onsen digunakan sebagai tempat pemandian umum, dan kini Onsen adalah salah satu magnet pariwisata di Jepang tentunya.
Onsen itu sendiri terdiri dari beberapa tipe. Ada yang di luar ruangan (outdoor 露天風呂), dan juga ada yang di dalam ruangan (indoor). Kemudian ada yang terbuka untuk publik/ umum, biasanya dijalankan oleh pemerintah provinsi setempat atau oleh swasta. Ada juga Onsen yang sifatnya privat, biasanya di hotel-hotel untuk tamu yang menginap.
outdoor
indoor
Tidak diragukan lagi bahwa Onsen adalah salah satu dari daya tarik utama pariwisata Jepang. Onsen ini sering ditemukan di daerah pedesaan, tetapi tentu saja ada beberapa yang berada di daerah perkotaan. Onsen sering didatangi oleh pasangan, keluarga, atau rekan kerja untuk melepaskan diri dari penatnya situasi perkotaan. Orang Jepang juga menggunakan Onsen untuk saling mengenal satu sama lain dengan suasana santai, menghilangkan batasan-batasan, oleh karena itu sering juga disebut dengan "naked communion" atau persekutuan telanjang (裸の付き合い). Saluran TV Jepang juga sering menampilkan program khusus tentang Onsen lokal.
Keberadaan Onsen di peta-peta Jepang sering ditandai dengan lambang ♨ , atau dengan kanji 'yu' (湯) yang artinya air panas. Kadang-kadang juga menggunakan hiragana ゆ (yu) sehingga mudah dipahami oleh anak-anak kecil.
Secara tradisional, Onsen terletak di luar ruangan, meskipun sekarang penginapan-penginapan di Jepang telah banyak membangun Onsen di dalam ruangan. Sumber air Onsen yaitu berasal dari air yang dipanaskan oleh panas bumi. Oleh karena itu Onsen harus dibedakan dari Sento, yang merupakan rumah mandi indoor untuk publik yang menggunakan air panas dari keran. Salah satu persyaratan Onsen ialah harus mengandung minimal salah satu dari 19 unsur kima alami, salah satunya adalah asam metabolik, dan memiliki suhu 25 °C atau lebih.
Air Onsen diyakini memiliki kekuatan untuk menyembuhkan yang berasal dari unsur kimia tersebut tadi. Onsen-onsen di Jepang menyediakan ukuran-ukuran kamar mandi dan unsur-unsur kimia yang berbeda-beda. Berbeda unsur kimia, berati berbeda juga efek penyembuhan yang ditawarkan. Bak mandi Onsen yang di luar ruangan biasanya terbuat dari bahan cemara Jepang, marmer, atau granit. Sementara yang didalam ruangan terbuat dari bahan genteng, kaca akrilik, atau stainless steel. Pada Onsen juga biasanya ditawarkan fasilitas pemijatan.
Bak mandi dari cemara Jepang
Secara tradisional, pria dan wanita mandi bersama-sama di Onsen ataupun di Sento. Nah, kemudian setelah masanya Meiji, mulailah disahkan kamar mandi terpisah. Hingga sekarang, sistem mandi yang digabungkan antara pria dan wanita ((混浴 kon'yoku) masih terdapat di daerah pedesaan, meskipun demikian mereka juga menyediakan kamar mandi khusus perempuan, atau memberlakukan jam yang berbeda untuk jenis kelamin yang berbeda.
sento
Etika mandi di Onsen
Pastikan kebersihan
Di Onsen dan juga di Sento, setiap pengunjung diharuskan untuk membersihkan dan membilas diri mereka sendiri terlebih dahulu sebelum masuk ke onsen. Di setiap Onsen dilengkapi dengan fasilitas mandi dengan bangku, keran, ember kayu dan perlengkapan mandi seperti sabun dan sampo. Kalian tidak akan diterima masuk kedalam Onsen jiga tubuh masih kotor atau masih ada bekas sabun dibadan kalian.
Pengunjung biasanya tidak dizinkan untuk menggunakan pakaian renang di pemandian. Namun di beberapa onsen modern yang menyatukan Onsen dengan water park, menyarankan pengunjungnya menggunakan pakaian renang.
Onsen yang digabung dengan water park
Handuk
Pengunjung Onsen biasanya membawa handuk kecil dari rumah yang digunakan untuk mengelap badan mereka ketika mandi. Handuk ini juga dianggap sebagai simbol kesopanan ketika pengunjung beranjak dari tempat pemandian ke tempat pembilasan. Beberapa Onsen mengijinkan pengunjung untuk memakai handuk ke dalam pemandian, tetapi beberapa Onsen juga melarang hal ini karena dianggap akan menyulitkan petugas Onsen untuk menbersihkan tempat pemandian. Selain itu, handuk juga biasanya dianggap kotor untuk masuk kedalam air pemandian. Sehingga biasanya orang menaruh handuknya ditepi bak, atau ada juga yang menaruhnya di atas kepala.
Ketenangan
Onsen bervariasi, ada yang berisik hingga Onsen yang tenang. Beberapa orang di Onsen memaikan musik dengan pipa, dan ada juga yang menikmati suasana percikan air mancur. Pengunjung akan banyak terlibat percakapan dalam suasana santai. Tentu saja para pengunjung dilarang untuk bertengkar atau berbicara dengan nada tinggi dan keras. Ada pengecualian untuk anak-anak kecil, maklum anak kecil masih susah diatur.
Tato
Banyak Onsen yang melarang pengunjung yang memiliki tato. Tato dianggap sebagai simbol kejahatan. Tato identik dengan Yakuza di Jepang. Aturan ini diberlakukan secara ketat untuk semua pengunjung termasuk warga asing atau wanita, baik tato yang kecil ataupun tato yang menggambarkan perdamaian.
Terapi
Sifat pegunungan vulkanik di Jepang yaitu menyediakan mata air panas yang memiliki unsur-unsur kimia dan mineral. Oleh karena itu Onsen juga dibedakan berdasarkan unsur kimia dan mineral yang terdapat didalam airnya. Beberapa contohnya adalah:
- Onsen Sulphur (硫黄泉 iō-sen)
- Onsen Natrium Klorida (ナトリウム泉 natoriumu-sen)
- Onsen Hidrogen karbonat (炭酸泉 tansan-sen)
- Onsen Besi (鉄泉 tetsu-sen)
Di Jepang, Onsen dipercaya memiliki kemampuan untuk menyembuhkan sakit, nyeri, dan penyakit-penyakit seperti sakit kulit, diabetes, sembelit, gangguan menstruasi dan sebagainya. Manfaat medis ini telah menjadikan Onsen sebagai peran sentral dalam balneotherapy (pengobatan penyakit dengan mandi) yang juga disebut dengan Terapi Onsen (温泉療法 onsen-ryōhō). Onsen terapi adalah pengobatan mandi komprehensif yang dilakukan untuk menjaga kesehatan, menormalkan disfungsi, dan mencegah penyakit.
Risiko
Mandi di Onsen ternyata juga memiliki efek samping. Yang paling parah adalah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung (mungkin gara-gara berendamnya kelamaan).
Dalam beberapa tahun terakhir, ditemukan bakteri Legionella pada Onsen yang memiliki sanitasi yang buruk. Penemuan bakteri ini membuat komunitas pemandian air panas di Jepang untuk meningkatkan kualitas pemandian mereka. Banyak Onsen sekarang juga telah memasang peringatan larangan mandi bagi pengunjung yang memiliki luka terbuka, borok, koreng dan sejeninya. Banyak Onsen juga menyampurkan klorin ke air mereka untuk mencegah infeksi. Beberapa Onsen lainnya tetap menggunakan air murni tanpa klorin, tetapi mereka mengganti dan membesihkan bak mandinya setiap hari. Tindakan pencegahan ini serta penggunaan Onsen yang tepat seperti tidak mencelupkan kepala ke dasar bak, sangat mengurangi resiko untuk para pengunjung.
Perhatian
Karena aturan yang ketat seperti dijelaskan di atas, maka tentu saja ada kemungkinan pengunjung asing yang tidak bisa mengikuti aturan-aturan tersebut. Sebagai contoh pada tahun 2001, Onsen di daerah kota pelabuhan Otaru, Hokkaido terpaksa tutup karena bangkrut. Pelanggan-pelanggannya kabur karena ada nelayan dari Rusia yang datang dan tidak memenuhi aturan-aturan diatas. Sehingga untuk mencegah hal ini terjadi, beberapa Onsen menolak pengunjung yang bukan warga Jepang.
Onsen Gallery
Monyet Jepang (nihonzaru) sedang berendam di taman monyet jigokudani
No comments:
Post a Comment